Pembacokan Satu Keluarga di Purwakarta Bermotif Pencurian, Pelaku Panik Saat Aksinya Tepergok Korban
Aksi pembacokan satu keluarga di Kelurahan Munjul Jaya, Kecamatan Purwakarta Kota, Selasa (21/4/2020) dini hari bermotif pencurian.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Aksi pembacokan satu keluarga di Kelurahan Munjul Jaya, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020) dini hari bermotif pencurian.
Pelaku memabacok korban yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak karena aksinya ketahuan ketika hendak mencuri.
Tidak butuh lama bagi polisi untuk menangkap pelaku.
Satu hari berselang setelah peristiwa terjadi, polisi berhasil menagkap pelakunya.
Baca: Sebulan Menganggur, Agus Bacok Sekeluarga di Purwakarta Gara-gara Kepergok Curi Ponsel
Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan mengatakan aksi yang dilakukan pria berusia 24 tahun bernama Agus tersebut merupakan tindak pidana pencurian dengan kekerasan.
"Dalam 24 jam, pelaku berhasil kami tangkap. Dia melakukan pembacokan ini karena panik saat mau mencuri handphone dipergoki korban Kurniawati (36)," kata AKBP Indra Setiawan di Mapolres Purwakarta, Kamis (24/4/2020).
Menurut Kapolres, sebelum tepergok, pelaku sempat mengambil uang tunai Rp 650 ribu yang telah dimasukkan ke dalam dompet dan selanjutnya hendak mencuri handphone sebelum diketahui salah satu korban.
Baca: Teriakan Minta Tolong dari dalam Rumah Seorang Perawat di Purwakarta, Suami & Anak Ikut Jadi Korban
Agus mengaku sehari-hari bekerja di Jakarta dan sudah sebulan ini menganggur lantaran terkena PHK.
"Saya bekerja di proyek di Jakarta. Mencuri sebenarnya sudah dua kali yakni pada 2019 dan sekarang juga," kata Agus.
Pelaku membawa golok dengan memasuki rumah korban dari belakang rumah dengan memanjat tembok dan masuk ke ruang tengah mengambil uang Rp 650 ribu yang berada di atas meja sebelum mengambil handphone di kamar korban.
Baca: Suara Minta Tolong yang Terdengar Pukul 02.30 Dini Hari Itu Gegerkan Warga 1 Kampung di Purwakarta
Namun, saat pelaku hendak mencuri handphone, korban Kurniawati memergokinya.
Korban tersebut kemudian berteriak minta tolong.
"Pelaku panik dan langsung menganiaya korban dengan membabi buta gunakan golok kepada 3 orang, di antaranya bapak, ibu, dan anak perempuannya sehingga alami luka berat," ujarnya.
Akibat perbuatan sadisnya ini, dikenai pasal 365 ayat 2 dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun.
Jeritan minta tolong
Jeritan minta tolong tiba-tiba memecah keheningan malam di Kampung Munjul, RT 36/09, Kelurahan Munjuljaya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020).
Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 02.30 WIB.
Warga pun berbondong-bondong mencari asal jeritan tersebut.
Kemudian, warga mendatangi sebuah rumah yang diduga menjadi asal suara.
Saat warga datang, rumah dalam keadaan gelap gulita.
Tahu banyak warga yang datang, kemudian seorang pria keluar dengan kondisi berlumuran darah.
"Saat itu (korban) posisinya merayap keluar pintu rumah sambil minta tolong dengan keadaan sekujur tubuh penuh darah," kata Saman (54) seorang saksi di lokasi kejadian seperti dilansir dari Tribunjabar.co.id.
Melihat kondisi tersbut kemudian korban bersama anak dan istrinya dibawa ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Baca: Suami Istri dan Anaknya Jadi Korban Pembacokan, Tetangga Sempat Dengar Suara Minta Tolong
Korban masing- masing bernama Dedi Rukmayadi (35), kemudian istrinya bernama Kurniawati (36) yang berprofesi sebagai perawat, serta anak perempuan mereka yang belum diketahui namanya.
Informasi yang diterima Tribun Jabar, korban bernama Kurniawati mengalami luka bacok di bagian dekat telinga kanan dan jari manis kanan terputus.
Selanjutnya, sang suami masih dalam kondisi tak sadarkan diri.
Serta, anak perempuannya mengalami luka bacok di bagian belakang leher.
Baca: Ayah, Ibu dan Saudaranya Jadi Korban Pembacokan, Seorang Balita Diselamatkan Warga
Terpisah, Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Menurutnya di rumah tempat lokasi pembacokan dihuni empat orang.
"Yang jelas dalam satu keluarga ini ada empat orang, 3 di antaranya kena bacok dan satu lagi masih balita diamankan warga," ujar Andreas.
Sempat diduga bermotif dendam
Kepolisian menduga bila kasus pembacokan tersebut di latar belakangi dendam.
Hal tersebut berdasarkan hasil olah TKP sementara, dimana di dalam rumah korban tidak ada barang-barang yanng hilang.
"Berdasar informasi yang dihimpun kuat dugaan ada unsur dendam karena tidak ada barang korban yang diambil," kata Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian.
Menurutnya pelaku sembelum melakukan aksinya sempat mematikan saklar listrik rumah korban.
Kemudian pelaku masuk ke kamar lalu membacok korban.
"Jumlah pelaku berapa orangnya kami belum tahu," katanya.
Baca: Tetangga Lihat Korban Pembacokan Merayap ke Luar Pintu Sambil Minta Tolong, Tubuhnya Penuh Darah
Ketika disinggung alat yang dipakai pelaku dalam melakukan pembacokan, Handreas mengaku belum mengetahuinya sebab masih dalam penyelidikan.
"Kami sudah police line pintu belakang hingga ke depan," katanya.
Berdasarkan pantauan tribunjabar.co.id, bagian kamar korban tampak banyak ceceran darah mulai kasur hingga lantai kamar.
Tak hanya itu, tampak pula gordyn jendela rusak seperti akibat tarikan.
Dalam pengungkapan tersebut polisi pun menerjunkan anjing pelacak atau K9 guna mengendus jejak pelaku. (Tribunjabar/ Muhamad Nandri Prilatama)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ternyata Ini Penyebab Agus Bacok Satu Keluarga di Purwakarta, Bukan Bermotif Dendam