Bandel Tak Jalani Karantina Mandiri, 3 Pemudik Asal Sragen Dijemput untuk Karantina di Rumah Angker
Tiga pemudik asal Sragen jalani karantina di rumah angker setelah tak tertib lakukan isolasi mandiri di rumah
Editor: Archieva Prisyta
TRIBUNNEWS.COM - Banyak kebijakan yang diambil pemerintah pusat maupun daerah guna memotong penyebaran Covid-19.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Sragen belum lama ini.
Pemerintah Desa di Sragen melakukan hal unik untuk "menghukum" pemudik yang bandel saat jalani karantina mandiri.
Kepala Desa Sepat, Mulyono menerangkan, ada tiga pemudik yang merupakan warga Desa Sepat.
Tiga orang pemudik itu sedang menjalani karantina di rumah 'hantu' Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Baca: Ramalannya terkait Wabah Virus Terbukti, Bill Gates Hadapi Tudingan Teori Konspirasi
Baca: Mahasiswi Nekat Pulang Kampung, Awalnya Negatif Covid-19, tapi Tulari 70 Orang: Kotanya Lockdown
Ketiga pemuda tersebut 'menyerah' setelah mereka mengaku didatangi sosok hantu.
Langkah unik yang diambil oleh pemerintah desa dan tim Satgas Covid-19 Desa Sepat adalah dengan menyiapkan Rumah Hantu, alias angker
Rumah hantu itu disiapkan bagi para pemudik yang tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah.
Diketahui, ketiga warga Sepat tersebut baru pulang mudik masing-masing dari Jakarta, Lampung dan Kalimantan.
Karena dianggap tidak tertib ketika karantina mandiri di rumahnya masing-masing, ketiganya dijemput tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk melakukan karantina di rumah hantu.