Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

17 Ribu Ekor Babi Mati Mendadak di Tabanan Bali

Di tengah kondisi tersebut, pendistribusian 2.000 liter disinfektan untuk peternak juga belum terealisasi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 17 Ribu Ekor Babi Mati Mendadak di Tabanan Bali
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Seorang petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo menyemprotkan dessinfektan ke ternak babi di Desa Mulawari, Kecamatan Tigapanah, Kabupetan Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sedikitnya ada 4.682 babi mati yang diduga akibat wabah virus Hog Cholera dan African Swine Fever atau demam babi Afrika di Sumatera Utara.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Prasetia Aryawan


TRIBUNNEWS.COM, BALI  -
Dinas Pertanian Tabanan menerima laporan babi mati secara mendadak dari kecamatan.

Hingga Selasa (28/4/2020), babi mati mendadak yang tercatat mencapai 17.159 ekor dan kondisi ini lebih parah dibandingkan bulan sebelumnya.

Kasus kematian paling banyak  terjadi di wilayah Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali.

Namun jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah karena setiap harinya terus mendapat laporan.

Di tengah kondisi tersebut, pendistribusian 2.000 liter disinfektan untuk peternak juga belum terealisasi.

Sebab, anggaran yang sebelumnya digunakan untuk pengadaan terpaksa direvisi kembali karena timbulnya wabah Covid-19 ini.

Berita Rekomendasi

"Itu yang tercatat 17.159 ekor di kami. Data tersebut berdasarkan pendataan tim dari kecamatan yang ada," ungkap Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suamba, Selasa (28/4/2020).

Baca: Bocah 4 Tahun di India Tewas Diseret dan Dimakan Babi saat Main ke Luar Rumah di Tengah Lockdown

Dia melanjutkan, untuk rinciannya Ia tidak hafal karena tak memegang data lengkapnya.

Kemudian, untuk wilayah yang paling banyak terjadi babi mati secara mendadak adalah Kecamatan Selemadeg Timur.

Dalam sebulan terakhir ini, wilayah tersebut menunjukan peningkatan yang signifikan.

Sebab, sebelumnya wilayah yang paling banyak mengalami hal tersebut adalah di Kecamatan Tabanan dan Kediri.

"Data dari lapangan di Selemadeg Timur yang paling banyak," sebutnya.

Disingung mengenai pengadaan dan distribusi 2.000 liter disinfektan untuk peternak, Suamba menyatakan hingga saat ini masih berproses atau belum disalurkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas