Anak Buah Kapal asal Cina Terkatung-katung di Laut Lepas Aceh Selama 30 Hari
Saat ini masalah tersebut sedang dilakukan persiapan regulasi yang disahkan oleh DPRK Aceh Barat.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa’dul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH – Belum ada izin untuk melaksanakan pembongkaran ke darat, anak buah kapal pengangkut tiang pancang sudah 30 hari terkatung-katung di laut.
ABK asal Tiongkok ini membawa tiang pancang untuk pembangunan proyek PLTU 3-4 Nagan Raya,
Pemerintah setelah mendapatkan konfirmasi dari Konsulat Cina, Selasa (28/4/2020) maka sebagai bentuk kemanusiaan Pemerintah Aceh Barat menyumbangkan sembako kepada awak kapal melalui agen kapal tersebut.
Untuk diberikan kepada awak kapal di laut.
“Hari ini kita akan menyumbangkan bantuan sembako kepada awak kapal yang saat ini berada di perairan laut Aceh Barat, dan bantuan tersebut kita serahkan melalui agen mereka,” kata Mirsal, Asisten I Sekdakab Aceh Barat kepada Serambinews.com, Selasa (28/4/2020).
Baca: 349 WNI ABK MV Explorer Dream Akan Dievakuasi Rabu Pekan Ini
Baca: KPK Temukan Ada Modus Pungli Baru terkait Layanan Perizinan Publik
Disebutkan, kondisi para awak kapal saat ini dalam keadaan baik dan sehat.
Namun, mereka setelah tiba dari Cina sudah satu bulan terkatung-katung di laut namun akibat adanya penolakan pembongkaran tiang pancang mulai dari Aceh Jaya hingga Aceh Barat.
Saat ini masalah tersebut sedang dilakukan persiapan regulasi yang disahkan oleh DPRK Aceh Barat.
Ia menambahkan, masalah regulasi atau qanun yang mengatur tentang pengelolaan pelabuhan tersebut, sudah disampaikan ke DPRK dan tinggal paripurna untuk pengesahannya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul ABK dari Cina Sudah 30 Hari Terkatung-katung di Laut, Pemkab Aceh Barat Sumbang Sembako