Suami Brigjend Tama Tewas Karena Tabrak Lari, Pelaku
Tuhan saja pemaaf, masa saya hamba ya tidak bisa memaafkan, hanya saja mereka tidak merasa bersalah
Editor: Hendra Gunawan
![Suami Brigjend Tama Tewas Karena Tabrak Lari, Pelaku](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tama-ulinta-boru-tarigan-hadir-di-ruang-cakra-v-untuk-menjadi-s.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Brigadir Jenderal TNI Tama Ulinta Boru Tarigan hadir di ruang Cakra V untuk menjadi saksi di perkara tabrak lari yang mengakibatkan meninggalnya sang suami, dengan terdakwa Rahidin Sinulingga, Selasa(28/4/2020).
Ia hadir seperti orang sipil dengan mengenakan baju batik dan masker berwarna abu.
Terpantau, ia hanya dikawal oleh seorang TNI berpangkat serka.
Ia tampak tegar saat memberikan kesaksian.
"Dari awal pertama kecelakaan itu, nampak mereka tidak ada itikat baik.
Dari CCTV nampak bahwa mereka mencoba kabur," kata Kepala Pengadilan Militer Tinggi I Medan ini saat menjelaskan kepada Majelis Hakim Syafril Batubara.
Kemudian, pada saat ditanyakan kepada Syafril Batubara mengenai apakah setelah kejadian tersebut terdakwa ada itikat baik datang untuk berdamai, ia menjawab ada berulang kali datang, namun tidak ada mengakui bahwa mereka menabrak suaminya.
"Iya, ada mereka datang ke rumah saya. Nangis-nangis minta tolong, tapi tetap masih tidak mengaku bahwa mereka menabrak suami saya," jelasnya.
Baca: Bank Danamon dan Manulife Perpanjang Kerja Sama Bancassurance Hingga 2036
Baca: Cerita Pasien 01 dan 02 Setelah Sembuh dari Covid-19: Banyak yang Datang Minta Plasma Darah
Baca: Respons ICW Sikapi Pernyataan Firli Bahuri Soal Kerja Senyap KPK Tanpa Koar-koar di Media
"Saya orangnya pemaaf pak, kalau dia ngaku saja ga sampai segini perkara ini pak.
Tuhan saja pemaaf, masa saya hamba ya tidak bisa memaafkan, hanya saja mereka tidak merasa bersalah dalam kejadian ini pak," tambahnya sambil terlihat menyeka airmatanya.
Kemudian ia menjelaskan bahwa terdapat pendarahan di batang otak suaminya.
"Baju suami saya berdarah, terdapat pendarahan di batang otaknya," jelas Kepala Pengadilan Tinggi Militer Medan ini dengan wajah yang terlihat sedih.
Kemudian ia mengatakan bahwa sebenarnya ia sudah berpasrah kepada Tuhan, dikarenakan tidak ada saksi mata yang datang untuk memberikan keterangan, namun ia bersyukur bahwa ada petugas pengantar paket yang datang dan siap untuk menjadi saksi.
"Bapak ini datang kepada saya (Menunjuk saksi Bambang), saya bersyukur.