Kasus Meninggalnya Karyawan PT Sampoerna karena Covid-19, Risma: Awalnya Tidak Jujur
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara terkait dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal terinfeksi virus corona
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara terkait dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.
Risma menyebut, kasus Covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.
Dua pasien PDP tersebut, yang kini berstatus positif Covid-19 dan telah meninggal, kata Risma, semestinya harus menjalani karantina.
Namun, dua pasien tersebut tetap bekerja.
Baca: OPPO Tawarkan Paket Bundling Reno3 Series dengan Enco W31
Baca: Wafat Karena Covid-19 Jelang Nikah, dr Michael Curhat Kesakitan ke Pacar: Paru-paruku Kayak Ditarik
Baca: Ternyata Begini Cara Membungkus Lontong agar Hasilnya Cantik, Pemula Juga Bisa
"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).
"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Covid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.
Risma menyampaikan, saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.
Baca: Berkelahi soal Pembagian Sembako, Warga dan Anak Bu RT Jadi Tersangka Polisi
Baca: Jawaban Novel Soal Bagian Mana yang Terkena Air Keras Lebih Dulu: Sebagian Besar Airnya ke Muka Saya
Baca: Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya Ditutup, 2 Pegawainya Meninggal karena Virus Corona
Di sisi lain, pihaknya juga terus melakukan rapid test dan tes swab terhadap ratusan karyawan pabrik Sampoerna secara bertahap.
Hal itu dilakukan untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Sebanyak 323 karyawan yang telah menjalani rapid test juga sudah diisolasi dan ditempatkan di salah satu hotel di Surabaya.
"Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna," kata Risma.
Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna terkait masalah tersebut.
Baca: Yaman Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona
Baca: Pijat Kesuburan yang Dipercaya Sejak Dulu untuk Mendapat Momongan Ternyata Bisa Menyimpan Bahaya
Joni menyebut, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Tenaga medis juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.
Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.
Selain itu, 323 karyawan di pabrik rokok itu telah menjalani rapid test. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif.
Sampai saat ini, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 belum mengetahui dari mana riwayat transmisi atau penularan dua karyawan pabrik rokok Sampoerna yang meninggal karena tertular virus corona itu.
Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mendalami temuan tersebut sebagai upaya memutus rantai penularan virus corona.
Dengan adanya kasus tersebut, Surabaya masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Setelah klaster pasar dan asrama haji, pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Berikut ini hasil penelusuran sementara yang dilakukan Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim terhadap karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Surabaya:
- 2 orang meninggal positif Covid-19
- 9 orang berstatus PDP dan dirawat di rumah sakit
- 163 orang sudah menjalani swab tes PCR (menunggu hasil PCR)
- 100 orang dari 323 karyawan dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani tes cepat Covid-19 atau rapid test
Baca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Pangkalpinang, Jumat 1 Mei 2020 dan Doa-Doa Puasa Ramadhan
Tutup pabrik
Emiten rokok, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk menutup salah satu fasilitas produksinya, yakni pabrik Rungkut 2 di Surabaya, dan area sekitarnya setelah karyawan yang bekerja di pabrik tersebut dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19.
Penutupan pabrik yang dilakukan sejak 27 April itu untuk pembersihan dan sanitasi sekaligus memutus rantai penyebaran virus.
Dalam keterangan resminya, Elvira Lianita Direktur PT HM Sampoerna Tbk, mengakui telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April 2020 menyusul 100 karyawannya dinyatakan reaktif dalam rapid test dan dua pegawainya meninggal dunia.
Baca: Penuhi Persiapan Kebutuhan Ramadhan di Rumah Aja, Aneka Rasa Mie Instan Jangan Ketinggalan!
Baca: Beda Tanggapan PS Hizbul Wathan & PSG Gresik Soal Surat Korespondensi dari PT LIB
Baca: Ratusan Karyawan Pabrik Sampoerna Dikarantina Karena 2 Pegawainya Meninggal Positif Covid-19
Dalam siaran pers itu, Elvira Lianita menyampaikan, PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama penuh dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya dan Jawa Timur.
"Kami juga telah menyerahkan data dan informasi terkait karyawan kami kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya dan Jawa Timur.
Dengan memegang prinsip perlindungan data pribadi atas karyawan kami yang terdampak, maka kami tidak memberikan data dan informasi kepada pihak lain selain pihak yang berwenang," tulis Elvira Lianita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Risma: Kasus Covid-19 di Pabrik Sampoerna Berawal dari Pasien Tak Jujur, Berstatus PDP tapi Bekerja
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.