Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, mengaku  mengingatkan Bupati Tasikmalaya terkait lelang pengadaan sarung senilai Rp 2,8 miliar.

Apa yang dilakukan Bupati tidak sejalan dengan upaya penanggulangan pandemi corona saat ini.

"Begitu tahu ada lelang sarung ini, saya langsung mengingatkan bupati, bahwa kegiatan lelang tersebut tidak sejalan dengan program pemerintah pusat yang tengah fokus memerangi wabah corona, termasuk pengalokasian dana pusat dan daerah," kata Asep, di gedung DPRD Kabupaten, Kamis (30/4/2020).

Terlebih, lanjut Asep, kegiatan lelang, baik sarung maupun barang lainnya, tidak mengikuti anjuran keputusan bersama Menkeu dan Mendagri terkait upaya alokasi ulang anggaran pusat dan daerah pada masa pandemi corona sekarang ini.

Baca: Lemhannas Berikan Sarung Tangan Hingga APD untuk RS dan Puskesmas di Jakarta

"Dalam kebijakan yang dikeluarkan dua menteri itu, salah satunya menyebutkan, Pemda wajib memotong anggaran 50 persen atau dihapuskan, terhadap kegiatan yang tidak penting seperti pengadaan sarung ini," ujar Asep.

Asep mengatakan dari hasil penelusurannya, proses pengadaan sarung senilai Rp 2,8 miliar tersebut telah dilelangkan sejak 2 April 2020.

"Memang dananya sudah ditetapkan dalam APBD. Tapi kan sekarang ada wabah corona. Saya sarankan dihapus saja," katanya.

Baca: Gunakan Jalur Tikus, Mobil Pemudik Ini Berangkat dari Jakarta Lolos Hingga Tasikmalaya

Proses lelang pengadaan sarung senilai Rp 2,8 miliar ini juga jadi perbincangan hangat di sejumlah media sosial, diantatanya grup-grup WA.

Proses lelang tersebut awalnya beredar di medsos dalam bentuk soft copy.

Beragam komentar bermunculan dari anggota sejumlah grup WA. Bahkan ada yang membuat lelucon, dengan menyebut, tak ada APD sarung pun jadi. 

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengadaan Sarung Rp 2,8 Miliar di Tengah Corona, Ketua DPRD Sudah Ingatkan Bupati Tasikmalaya