Ada Ancaman Penculikan Dokter, Forkopkes Garut Minta Jaminan Keamanan
Selain kasus Covid-19 itu sendiri, kasus lainnya yang muncul adalah ancaman penculikan dokter hingga kantor
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT --Berbagai masalah justru timbul setelahada kasus Covid-19 di Pamengpeuk, Garut.
Selain kasus Covid-19 itu sendiri, kasus lainnya yang muncul adalah ancaman penculikan dokter hingga kantor kecamatan yang digeruduk rausan warga.
Forum Komunikasi Organisasi Profesi Kesehatan (Forkopkes) yang terdiri atas 13 organisasi membuat pernyataan sikap terkait meluasnya penyebaran Covid-19 di Garut.
Mereka menilai tata kelola manajemen penanggulangan Covid-19 belum efektif.
Ketua Forkopkes Garut, Edy Kusmayadi, mengatakan, pernyataan sikap itu ditujukan untuk tiga pihak.
Baca: Ketua DPR Serukan Gotong Royong Berskala Besar di Masa Pandemi Covid-19
Baca: Jawaban Ukurlah Berat 3 Alat Dapur di Rumahmu, Lalu Urutkan dari yang Paling Berat! Kelas 1-3 SD
Baca: Bisnis Terpukul Covid-19, AirAsia Pastikan Belum Ada PHK
Baca: Cara Jaga Kehamilan Selama Pandemi Virus Covid-19 Sesuai Usia Kandungannya
Selain kepada gugus tugas penanganan Covid-19, juga kepada masyarakat dan anggota profesi kesehatan.
"Kepada gugus tugas, kami memohon pemenuhan APD (alat pelindung diri) yang terstandar dan berlanjut di setiap level pelayanan kesehatan," ucap Edy di Sekretariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Garut, Senin (4/5/2020).
Edy juga meminta jaminan keamanan dan keselamatan kepada petugas medis selama proses penanganan Covid-19.
Ia berharap, kasus di Puskesmas Pameungpeuk tak terulang lagi.
"Kasus itu jadi introspeksi semua. Jangan sampai terjadi lagi," katanya.
Ketua PPNI Garut, Karnoto, menyebut kasus di Puskesmas Pameungpeuk jadi dasar pihaknya meminta perlindungan keamanan.
Pasalnya sempat ada ancaman penculikan kepada seorang dokter.
"Laporan ke saya, ada ancaman penculikan via WA. Tapi jangan terlalu dibesarkan," ucapnya.
Puskesmas Pameungpeuk sempat ditutup setelah ratusan warga menggeruduk kantor kecamatan.
Hal itu dilakukan setelah ada jenazah yang datang diduga psoitif Covid-19 namun tak dipulasara dengan standar.
Meskipun, akhirnya jenazah itu disebut tak terindikasi Covid-19.
Selain masalah keamanan, Edy juga meminta kepada gugus tugas memberi jaminan kesehatan bagi petugas medis di garda terdepan.
Berupa pemberian ekstra feeding serta menyiapkan lokasi karantina jika ada petugas medis yang terpapar. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ada Dokter Diancam Culik, Forkopkes Garut Minta Jaminan Keamanan Selama Penanganan Covid-19