Tak Mampu Bayar Kosan, Satu Keluarga Ini Terpaksa Tinggal di Atas Becak
Di atas becak tampak penuh dengan isi barang, mulai dari tumpukan baju di dalam tas, perkakas kecil hingga bantal.
Editor: Hasanudin Aco
Roda nasib berubah begitu cepat, ia dan keluarganya itu harus tetap hidup di tengah situasi sulit.
Ia memutar akal, karena tak lagi bisa bayar sewa kos, ia menggelandang dan menyusuri jalan besar di Kota Solo.
Dari Kecamatan Jebres ia dan keluarga kecilnya itu berjalan kaki mencari tempat tinggal, dan termasuk mencari makan.
"Saat saya dipecat itu saya dan keluarga jalan kaki," paparnya.
"Ke mana mana jalan kaki," katanya menegaskan.
Ia bergantung hidup dari para dermawan yang berbagi sembako maupun takjil, dari situlah keluarga kecilnya dapat makan.
Berjalan berpuluh kilometer rupanya membuatnya kewalahan, pembagian sembako yang berganti tempat tak mungkin ia datangi secara tangkas dan cepat hanya dengan jalan kaki.
"Ada orang yang nyaranin kita untuk sewa becak," aku dia.
"Jadi kemana mana bisa cepet kalau ada pembagian sembako dan makanan," katanya.
Berbekal informasi seadanya, ia menyewa becak di Daerah Pulomanan Solo, harga sewanya Rp 5000 per hari.
Harga sewa ia tebus dengan sembako yang ia dapat sehari-hari.
Dengan kendaraan roda tiga itu, ia tak lagi jalan kaki.
Sejak saat itu, ia dan keluarganya punya rumah tinggal sederhana bernama "Rumah Becak"
"Sudah hampir sebulan ini nyewa becak, kami tinggal di sini untuk tidur dan makan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.