Pihak Keluarga Tahunya Sepri dan Ari Dimalkamkan di China, Bukan Dibuang di Laut
Setelah video viral kelaurga menghubungi perusahaan dan mendapatkan perihal yang sebenarnya kalau jenazah tidak dimakamkan justru dibuang ke laut
Editor: Eko Sutriyanto
"Setelah kami menghubungi perusahaan dan mendapatkan perihal yang sebenarnya kalau jenazah tidak dimakamkan justru dibuang ke laut,"
"Karena itu kami tidak terima karena merasa telah dibohongi, untuk selanjutnya saya meminta dilakukan penyelidikan karena selama ini Sepri tidak memiliki riwayat penyakit apapun," tegas Rika.
Akan Tempuh Jalur Hukum
Kuasa hukum pihak keluarga, dari Kantor Hukum Prasaja Nusantara Aulia Aziz, Al Haqqi, Jumat (8/5/2020) mengatakan, keluarga merasa dibohongi oleh pihak perusahaan, tentang kabar penyebab meninggal dan proses pemakaman yang dilakukan.
"Pihak keluarga merasa sudah dibohongi dan dirugikan atas meninggalnya mereka, apalagi penyebab dari meninggalnya korban yang katanya sakit,"
"Selain itu proses pemakaman yang katanya dilakukan secara islam, sehingga pihak keluarga tidak mempermasalahkan hal tersebut," ucapnya saat dikonfirmasi.
Dijelaskannya, setelah mengetahui hal yang sebenarnya dari pemberitaan yang telah viral, pihak keluarga meminta kepada kuasa hukum untuk bertindak.
"Pihak keluarga meminta keadilan dan proses hukum yang berlaku, maka kami ingin menyelesaikan permasahan anaknya yang bernama Sepri (Alm) dan Ari (Alm), sebagai ABK yang meminggal dunia di sebuah kapal, sesuai due process of law," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan jika nantinya ditemukan unsur pidana dalam kematian korban, kuasa hukum telah siap menempuh jalur hukum.
Baca: KBRI Seoul Bantu Pemulangan 6 ABK WNI Kapal Lim Discoverer
"Langkah hukum yang akan kita ambil yaitu upaya administrasi berupa hak-hak korban yang belum dibayarkan oleh pihak perusahaan,"
"Kamudian jika terbukti terdapat unsur pidana dalam keninggalnya mereka, kami kuasa hukum akan membuat laporan langsung ke Mabes Polri," ujarnya.
6 Warga Desa Jadi ABK
Sementara itu, Kades Desa Serdang Menang, Dodi Yansen menjelaskan bahwa warga desa nya tersebut bersama temannya memang bekerja di perusahaan tersebut.
"Memang ada 6 orang TKI asal Desa Serdang Menang yang bekerja disana, 2 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya berhasil pulang dengan cara melarikan diri," jelas Kades.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.