Di Jawa Timur Kini Sudah Ada 52 Klaster Penyebaran Covid-19
Sebanyak 52 klaster penularan Covid-19 di Jawa Timur kini menjadi fokus mendalaman Tim Tracing Gugus Tugas
Editor: Hendra Gunawan
Jika masih belum mencukupi tempat UPT Dinas Sosial Pemprov Jatim juga siap untuk menjadi tempat observasi.
Bertambah 83 Kasus
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjeaskan, kasus covid-19 di Jawa Timur per Sabtu (9/5/2020) malam. Di hadapan awak media, Gubernur Khofifah menyampaikan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur mencapai 1.491 yang terkonfirmasi positif.
Dari jumlah tersebut terdapat tambahan sebanyak 83 kasus dalam sehari yang tersebar di 16 kabupaten kota di Jawa Timur.
Dengan daerah terbanyak penambahan kasusnya ada di Kota Surabaya sebanyak 41 kasus. Sehingga membuat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 708 orang.
"Dalam dua hari terakhir, ada pertambahan cukup besar untuk kasus terkonfrimasi positif covid-19 di Jawa Timur.
Kemarin ada tambahan 128 kasus, ini menjadi yang tertinggi selama ini untuk Jatim, dan hari ini ada tambahan sebanyak 83 kasus," kata Gubernur Khofifah.
Dari pertambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jawa Timur, selain 41 orang di Surabaya, ada sebanyak 16 kasus di Kabupaten Sidoarjo, 1 di Kabupaten Pasuruan, 2 di Kabupaten Jombang, 1 di Kota Probolinggo, 4 di Kabupaten Lamoangan, 1 di Kabupaten Jember, 2 di Kota Malang, 2 di Kabupaten Malang, 1 di Kabupaten Kediri, 2 di Kabupaten Bondowoso, 1 di Kabupaten Blitar, 3 di Kabupaen Magetan, 2 di Kabupaten Tuban, 1 di Kabupaten Probolinggo, 2 di Kabupaten Pacitan.
"Dari 1.491 kasus yang terkonfirmasi covid-19 di Jatim yang tengah menjalani perawatan ada sebanyak 1.098 orang.
Sedangkan PDP di Jatim per hari ada sebanyak 4.031 kasus dengan yang masih diawasi ada 1.852 orang. Dan untuk ODP Jatim per hari ini ada 21.254 orang, dengan yang masih dipantau ada sebanyak 4.477 orang," tegas Khofifah.
Pemprov Jatim bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim melakukan analisa data, bahwa saat ini ada kenaikan tren untuk kasus PDP yang naik kelas menjadi positif covid-19.
"Jika sebelumnya kecenderungan PDP naik statusnya menjadi positif covid-19 adalah 60 persen, saat ini sudah naik menjadi 68 persen," kata Gubernur Khofifah.
"Ini menjadi catatan serius, artinya adalah harus kian ada langkah strategis yang dilakukan pada PDP untuk bisa kita rawat, terutama ketika Rumah Sakit Darurat kita sudah bisa digunakan," urai Khofifah.
Tidak hanya itu, gubernur perempuan pertama Jatim ini juga menyebut bahwa saat ini kecenderungan OTG yang berubah statusnya menjadi terkonfirmasi positif covid-19 juga naik. Dari yang semula hanya 21 persen kini naik menjadi 26 persen.