Saldo Rekening 10 Warga Tulungagung Ini Tiba-tiba Kosong, Ternyata Mereka Jadi Korban Phising
Uang dalam rekening 10 warga Tulungagung ini tiba-tiba menyusut ratusan juta.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG -- Uang dalam rekening 10 warga Tulungagung ini tiba-tiba menyusut ratusan juta.
Setelah diusut, ternyata mereka adalah korban dari kejahatan phising atau pencurian perbankan.
Dari para korban ini pelaku berhasil menguras rekening ratusan juta rupiah.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono, 10 korban ini melapor sejak akhir April 2020.
Para korban ini berasal dari satu bank milik pemerintah.
"Modusnya, korban ditelepon karena mendapat hadiah atau poin dari bank itu," terang Yudo, Senin (11/5/2020).
Pelaku menelepon korban dan meminta angka yang ada di bagian depan dan belakang ATM.
Selain itu pelaku juga menanyakan nama ibu korban.
Baca: Viral Dua Desa Saling Tutup Jalan dengan Tembok dan Portal, Awalnya Salah Paham Physical Distancing
Baca: Komisi IX DPR: THR Tetap Harus Dibayar di Masa Covid-19
Baca: Pemkot Ambon Distribusikan Bantuan Sembako Lewat Ojek
Baca: Sarubobo, Boneka Anak Monyet yang Jadi Jimat Orang Jepang
Setelah itu pelaku minta kode One Time Password (OTP) yang dikirim lewat SMS.
"Karena keterbatasan pengetahuan, korban kemudian memberikan kode OTP," sambung Yudo.
Korban baru sadar menjadi korban kejahatan, saat akan melakukan transaksi.
Ternyata seluruh saldo di rekening sudah kosong.
Dari penelusuran, diketahui saldo dari rekening korban dipindah ke berbagai dompet digital.
"Jadi bukan ditarik tunai, tapi dikirim ke dompet digital yang sekarang sangat banyak jenisnya," tutur Yudo.