Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Polisi Tangkap Paksa Keluarga Pembunuh Anak di Bantaeng, Jeritan hingga Tiarap

Sampai akhirnya polisi datang, bernegosiasi, dan melakukan penangkapan paksa diiringi jeritan dan langkah-langkah tegas aparat.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in VIDEO Polisi Tangkap Paksa Keluarga Pembunuh Anak di Bantaeng, Jeritan hingga Tiarap
Kompas TV
Penangkapan keluarga bunuh anak di Bantaeng Sulsel. 

TRIBUNNEWS.COM - Tindakan terukur dilakukan petugas gabungan Polres Bantaeng dan Kodim 1410 untuk menangkap anggota keluarga di sebuah rumah di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (9/5/2020).

Keluarga tersebut diduga membunuh seorang anak dan melakukan kegiatan ritual ilmu hitam.

Awalnya warga curiga dengan aktivitas satu keluarga itu hingga adanya insiden penyanderaan kepada warga setempat.

Sampai akhirnya polisi datang, bernegosiasi, dan melakukan penangkapan paksa diiringi jeritan dan langkah-langkah tegas aparat.

Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020).
Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020). (Polres Bantaeng)

Detik-detik Penangkapan

Baca: Ros Diduga Dibantai Ayah Sendiri Dalam Sebuah Ritual Ilmu Hitam di Bantaeng, Berikut Kronologinya

Tayangan Kompas TV, memperlihatkan detik-detik aparat 'melumpuhkan' keluarga di Bantaeng.

Situasi di sekitar rumah target tampak ramai oleh warga yang berkerumun.

BERITA TERKAIT

Begitu juga aparat kepolisian lengkap dengan mobil polisi bersiaga.

Awalnya negosiasi dilakukan kepada keluarga yang menyandera warga setempat.

Negosiasi dilakukan oleh Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri, dan Komandan Kodim.

Namun upaya negosiasi agar pelaku menyerahkan diri ditolak pelaku.

AKBP Wawan lalu menginstruksikan penangkapan paksa kepada sekeluarga itu.

Satu persatu terduga pelaku berhasil dibekuk kemudian digiring ke mobil polisi.

Delapan orang yang diamankan masing-masing DG, AN, RD, HD, ND, AD, SD, dan RA.

Mereka merupakan orang tua saudara kandung dan kerabat.

Melakukan penelusuran rumah pelaku, polisi kemudian menemukan jenazah ROS (16) dengan kondisi luka mengenaskan karena benda tajam.

Diduga pelaku membunuh anggota keluarganya sendiri karena kerasukan setelah belajar ilmu hitam.

Polisi juga menemukan darah korban ROS sengaja ditampung di bawah kolong rumah.

Ini video penangkapannya:

Warga Dicegat dan Disandera

Kepolisian Resor (Polres) Bantaeng telah mengamankan satu keluarga di kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (9/5/2020), malam.

Semua anggota keluarga ikut diamankan polisi setelah diduga menghilangkan nyawa anggota keluarga mereka sendiri secara sadis.

ROS (16) meninggal dengan luka parah di leher bekas sayatan benda tajam.

Kasus pembunuhan ini juga penuh drama, lantaran anggota keluarga menahan warga yang melintas di rumah.

Aksi sadis ini dilakukan Darwis (50) dan 11 anggota keluarga lain.

Baca: Polisi Ungkap Fakta Berbeda Soal Motif Satu Keluarga Bunuh Remaja Perempuan 16 Tahun di Bantaeng

Baca: Bukan Ilmu Hitam, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Siswi SMA 16 Tahun di Bantaeng, Pelaku Saudara

Darwis, sang istri, enam anak kandungnya yang masing-masing bernama R, S, D, A, T, dan TU.

Dua menantu mereka, yakni A dan RU beserta dua cucunya yang masih belia, juga diamankan polisi.

Dikutip dari TribunTimur.com dan TribunBantaeng.com, awal kejadian, warga telah mencurigai gerak-gerik aneh dua anggota keluarga pelaku hingga Jumat (7/5/2020).

Sabtu (8/5/2020) pukul 11.00 WITA, satu anak, R berjaga di jalan untuk menahan warga yang melintas.

R membawa senjata tajam dan menyandera Enal (34), warga pertama yang melitas.

Enal mengalami luka pada bagian kepala.

Bukan hanya satu, warga lain, Sumang dan Irfandi, juga ikut disandera.

Atas kejadian ini, Polsek Tompubulu turun pada pukul 11.30 WITA.

Pihak polisi melakukan negosiasi pada satu keluarga yang menyadera warga tersebut.

Proses negosiasi tak berjalan mulus.

Baca: UPDATE Kasus Anak Perempuan 16 Tahun Dibunuh Satu Keluarga di Bantaeng: Motif hingga Sosok Eksekutor

Baca: Cerita Tragis Gadis 16 Tahun di Bantaeng Diduga Dibunuh oleh Satu Keluarganya, karena Kesurupan?

Pihak keluarga Darwis memilih bertahan di rumah.

Pukul 16.00 WITA, Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri, bersama Dandim, turun langsung ke TKP.

Hampir satu jam Kapolres Bantaeng membujuk tak membuahkan hasil.

Akhirnya AKBP Wawan memberi komando untuk penangkapan paksa.

Pukul 17.30 Wita personel Polsek Tompobulu yang dibantu oleh personil Reskrim Polres Bantaeng mengambil tindakan.

Satu keluarga tetap ingin bertahan.

Bahkan ada anggota keluarga yang membawa senjata tajam badik di pingggangnya.

Akhirnya polisi berhasil merebut senjata tersebut, dan satu keluarga diamankan.

Enal dengan luka terparah langsung menjalani perawatan medis dengan 30 jahitan di kepalanya.

Sumang mengalami luka gores di bagian telinga, beruntung Irfandi tak mendapatkan luka.

Baca: Masuk ke Kamar Gadis, Pemuda di Bantaeng Ini Panik Setelah Kena Tendang

Baca: Duduk Perkara Pembunuhan Siswi SMP yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Nyawa Hilang Gegara Utang

Para anggota keluarga ini digelandang ketat ke Polres Bantaeng pada pukul 18.30 WITA.

Polisi lalu melakukan penelusuran di rumah Darwis.

Pada saat itulah, ditemukan mayat perempuan ROS di kamar paling belakang rumah tersebut.

Di ruangan yang sama, polisi menemukan barang bukti berupa sebilah badik, parang, dan satu buah tombak serta darah yang tertampung di bawah kolom rumah yang sengaja di tadah.

Pukul 19.02 Wita ambulans dari Dokpol Polres Bantaeng tiba di TKP dan dilanjutkan olah TKP.

Dan pada pukul 20.30 Wita, jenazah korban evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu untuk di lakukan autopsi.

Atas kejadian ini, banyak warga mengira jika keluarga Darwis mengalami kesurupan masal saat melakukan ritual.

Namun, Polres Bantaeng belum membeberkan alasan dan motif pembunuhan ini.

"Kita masih dalami siapa pelaku utama yang eksekusi korban. Sedang didalami yang gorok leher korban sampai tewas. Termasuk juga motifnya," kata Paur Subag Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Siti Nurjannah Wulandari/KompasTV/Tribun Timur/ Firki Arisandi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas