Wajah Susrini, Korban Pembunuhan di Lampung Ditutup Boneka
Saksi menambahkan, di bagian tengah warung terlihat beberapa barang berserakan di lantai, tapi Susrini tidak terlihat dan menyahut panggilan
Editor: Eko Sutriyanto
Saksi mata Siti mengatakan, dirinya melihat pintu warung terbuka, tetapi tidak ada aktivitas korban Susrini dari dalam warung.
"Pintu warungnya terbuka, tapi lampunya mati. Itu saya lihatnya sekitar pukul 20.00 WIB."
"Korban juga tidak terlihat aktivitasnya di dalam warung," ujar Siti, Senin (11/5/2020).
Baca: Kabar Cika Kartika Yuyun Preman Pensiun yang Kerap Digoda Kang Komar, Intip Potretnya Makin Cantik
Awalnya Siti tidak terlalu cemas dengan kondisi tersebut dan mengira korban memang ada di dalam warung, karena menurutnya Susrini memang biasa seorang diri menjaga warung.
"Saya perhatikan lagi suasananya (dari dalam warung) tidak ada aktivitas apa-apa, sehingga saya penasaran pingin tahu apa korban ada di dalam warung," ujarnya.
Siti mengatakan sempat mendekat ke arah warung, namun karena cemas ia mengurungkan diri dan menunggu warga lainnya untuk sama-sama masuk ke dalam warung.
"Ada warga lainnya (saksi Suroto), saya minta dia sama-sama masuk ke dalam warung untuk mengecek apakah Buk Susrini ada di dalam warung atau tidak," katanya.
Tak Terima Disuruh Lunasi Utang
Tidak terima disuruh bayar utang oleh pemilik, seorang pemuda di Kampung Sido Binangun, Kecamatan Way Seputih bernama Ribut (27), justru nekat membunuh pemilik warung.
Kronologi pembunuhan korban Susrini, warga Kampung Sido Bunangun, saat pelaku Ribut mendatangi warung korban sekitar pukul 19.00 WIB, untuk meminta minuman keras.
Karena pelaku masih punya utang sebelumya kepada korban Susrini, kemudian keinginan Ribut untuk kembali mengutang ditolak oleh korban.
Keterangan Ribut kepada penyidik Polsek Seputih Banyak, Senin (11/5/2020), ia kesal karena korban justru menyuruhnya melunasi utang.
Baca: BMKG: Asal Suara Dentuman di Jawa Tengah Kemungkinan dari Petir, Bukan dari Gempa
"Saya langsung naik pitam, kesal dia (korban) malah minta saya lunasi hutang dulu, baru boleh beli minuman (minuman keras)," terang Ribut di Mapolsek Seputih Banyak.
Karena kesal, pelaku langsung masuk ke dalam warung dengan membawa balok kayu.