Duel Berdarah Kakak-Adik di OKU Berakhir di Rumah Sakit, Ini Penyebabnya
Kakak beradik di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan terlibat duel satu lawan satu hingga luka berdarah-darah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, OKU - Kakak beradik di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan terlibat duel berdarah dua saudara.
Mereka berkelahi satu lawan satu hingga luka berdarah-darah.
Sang adik Edi Wahyudi membela ibunya yang diancam akan dibunuh sang kakak.
Akibatnya dua bersaudara itu terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Joni Anwar ( 27 ) dan Edi Wahyudi ( 21 ) yang merupakan kakak dan adik dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU ), Sumatera Selatan, lantaran mengalami luka parah akibat senjata tajam.
Baca: Tak Dapat Bantuan, Warga Jakarta Ini Tunggak Kontrakan hingga Gadaikan BPKB Motor Demi Uang Makan
Baca: Ada Kebijakan Pelonggaran Lockdown, Minyak Kembali Diminati
Baca: 2 Taman Hiburan Terbesar di Eropa Dibuka Akhir Mei, Jumlah Tamu Bakal Dibatasi
Kedua saudara kandung tersebut terlibat duel lantaran terjadi selisih paham saat sedang bertemu di rumah mereka di Desa Umpan, Kecamatan Lengkiti, OKU pada Minggu (10/5/2020) kemarin.
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu Setyo Pranoto mengatakan, kejadian bermula saat Joni yang merupakan kakak dari Edi meminta sejumlah uang kepada ibunya.
Namun, permintaan Joni itu tak dapat dipenuhi oleh sang ibu.
Akibatnya, Joni mengancam akan membunuh ibu kandungnya.
Ancaman itu terdengar oleh adiknya, Edi. "Edi menegur kakaknya agar jangan mengancam ibunya seperti itu. Akan tetapi Joni ini marah," kata Wahyu, melalui pesan singkat, Rabu (13/5/2020).
Joni yang marah langsung mengambil pisau dan menusuk Edi di perut, dada dan bahu. Dalam kondisi terluka, adiknya itu lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Karena terancam, Edi akhirnya melakukan perlawanan dan merebut pisau yang dibawa kakaknya tersebut.
Sehingga, Joni mendapatkan serangan balasan sampai akhirnya terkapar bersimbah darah.
"Warga yang melihat langsung menolong kedua kakak dan adik itu, mereka sekarang masih dirawat dengan kondisi kritis.
Motifnya selisih paham karena Joni ingin membunuh ibunya akibat tak dikasih uang," jelas Kasat.
Wahyu menerangkan, dari informasi yang ia dapat, tersangka Joni diduga mengalami gangguan jiwa hingga akhirnya nekat menusuk adiknya.
"Tapi perlu ada pemeriksaan kejiwaan untuk memastikan itu, kita sekarang sedang menunggu keduanya sembuh agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih mendalam," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Sang Adik Berhasil Rebut Pisau lalu Serang Balik, Kakak Terkapar, Bela Ibu yang Diancam akan Dibunuh