Peredaran Daging Babi yang Terungkap di Bandung Darai Babi Ternak, Bukan Celeng
Fakta baru peredaran daging babi yang diolah menyerupai daging sapi dan dijual layaknya daging sapi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Fakta baru peredaran daging babi yang diolah menyerupai daging sapi dan dijual layaknya daging sapi di Kabupaten Bandung.
Daging tersebut bukanlah daging babi hutan atau celeng yang beberapa kali terjadi sebelumnya, akan tetapi dari daging babi ternak.
Menurut Kepala Disperindag Kabupaten Bandung, Poppy Hopipah, kejadian peredaran danging babi yang sekarang berbeda dengan tahun lalu, yang terjadi di Pasar Sayati.
"Sekarang kejadiannya beda dengan tahun lalu, kalau tahun lalu daging babi hutan (celeng). Daging babi hutan itu sangat mirip sekali dengan daging sapi, secara kasat mata susah dibedakan," ujar Poppy, di Pasar Baleendah, setelah menggelar sidak kepada para penjual daging, Selasa (12/5/2020).
Apalagi, dikatakan Poppy, daging babi hutan tersebut jika sudah dilumuri darah sapi, akan lebih sulit membedakannya.
Baca: Update 6 Kabar Baik Penanganan Wabah Corona Indonesia, Tak Ada Penambahan Kasus Baru di 14 Provinsi
Baca: Hamil Saat Pandemi Corona, Nabila Faisal Sebut Tak Ingin Dibesuk Jika Nanti Sudah Melahirkan
Baca: Diancam usai Sebut Jerinx Belepotan saat Bicara di TV, Youtuber: Stop Teriakan Kebebasan Berpendapat
"Kejadian yang sekarang itu daging babi ternak. Tapi sudah menggunakan boraks selama satu malam sehingga menyerupai (daging sapi)," kata Poppy.
Menurut Poppy, dengan kasat mata kejadian yang sekarang (daging babi) masih bisa dibedakan, jika dibandingkan yang dulu, yakni babi hutan, itu lebih sulit.
"Apalagi (daging) dalam kondisi beku, akan lebih sulit mebedakannya," ujarnya.
Poppy mengimbau kepada masyarakat jika membeli daging, supaya membelinya di toko atau kios-kios resmi, jangan di kaki lima, supaya lebih aman.
Jumlahnya Puluhan Ton
Sebelumnya diberitakan, Polresta Bandung mengungkap perdagangan daging babi yang dijual sebagai daging sapi di Kabupaten Bandung.
Jumlahnya cukup luar biasa, daging babi yang dijual di pasar tradisional ini mencapai puluhan ton.
Untuk mengelabui pembeli, daging babi dicampur dengan boraks.
Boraks membuat daging babi berwarna lebih merah sehingga sulit untuk dibedakan dengan daging sapi.