Rela Dikarantina di Sekolahan Untuk Memuluskan Rencana Nikahi Gadis Pujaan
Sambil menunggu hari pernikahannya dia harus rela dikarantina di dalam komplek sekolah TK Pamardi Putra 3 Pengasih
Editor: Eko Sutriyanto
“Warga waspada,” kata Indarto.
Usai Destana Pengasih mencatat banyak orang datang masuk kalurahan di tengah pandemi seperti ini.
Warga mengantisipasi potensi penularan corona dengan menerapkan isolasi mandiri.
Mereka yang tidak memiliki ruang untuk isolasi mandiri akan menjalani karantina yang disediakan Destana di TK ini, seperti yang dijalani Edy.
Baca: Perempuan Asal Lendah Kulonprogo Mengaku Jadi Korban Penodongan, Ternyata Ini Faktanya
Destana juga membangun pos utama sebagai sentral koordinasi untuk menanggulangi Covid-19 masuk semua wilayah Pengasih.
Pos kebetulan berdiri depan sekolah TK ini.
“Kalau ada pendatang, warga melapor ke kami, kami datang dan mengedukasi agar mereka melakukan isolasi mandiri. Mereka membuat surat pernyataan sedia isolasi mandiri,” kata Indarto.
Setelah dua pekan, mereka baru bisa berinterinteraksi dengan masyarakat Pengasih.
Destana juga melibatkan petugas medis dan Babinsa untuk memastikan kesehatan mereka yang isolasi di TK maupun isolasi mandiri.
Sampai sekarang, sudah tiga orang menjalani isolasi di TK ini.
Baca: BI: Transaksi Uang Elektronik Melesat 67,9 Persen di Era Pandemi Covid-19
Yang pertama adalah pemudik dari Jakarta masuk ke Pedukuhan Ngento, Pengasih.
Warga Mengisolasi dia di TK hingga dua pekan.
Kedua, warga asal Serut yang kehilangan pekerjaan di Semarang.
Ia sudah menjalani 9 hari isolasi di sini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.