Sosok Bocah Penjual Jalangkote yang Di-bully, Ambil Rp 2 Ribu Hasil Jualan, Sisanya untuk Popok Adik
Bocah penjual Jalangkote keliling yang menjadi korban perundungan atau bullying oleh sekelompok pemuda merupakan sosok anak periang pekerja keras.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Tak disangka, bocah penjual Jalangkote keliling yang menjadi korban perundungan atau bullying oleh sekelompok pemuda di Pangkep, Sulawesi Selatan merupakan sosok anak periang pekerja keras dan bertanggung jawab dan memiliki perhatian tinggi pada keluarga.
Meski hanya dengan mengandalkan sepeda tua miliknya, RZ bertekad terus berjualan panganan lokal di tengah pandemi virus Corona untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk untuk kebutuhan susu dan popok sang adik yang masih berusia 1 bulan.
Meski beberapa kali sang ibu melarang untuk berjualan, namun bocah dengan tekad begitu kuat untuk membantu perekonomian keluarga itu tetap saja melakoninya.
Setiap hari selama pandemi virus Corona melanda, RZ hanya berhasil mendapat keuntungan maksimal sebanyak 10 ribu rupiah saja.
Baca: Motif 8 Pelaku Bully Bocah Penjual Jalangkote Cuma Iseng, Berawal dari Celetukan Bercanda Korban
Baca: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Telepon Rizal, Bocah Korban Bully di Pangkep, Berjanji Akan Beri Ini
Baca: Sespri Prabowo, Rizky Irmansyah, Bantu Rizal Penjual Jalangkote yang di-Bully, akan Biayai Sekolah
Dua ribu rupiah dari keuntungan itu dia ambil untuk belanja, sedangkan 8 ribu rupiah sisanya diberikan pada orang tuanya untuk menambah perekonomian termasuk pembelian susu dan popok untuk adiknya.
Di balik kerja keras bocah 12 tahun itu, Sang ibu bahkan mengetahui jika anaknya kerapkali mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan oleh sekelompok anak muda jika sedang berjualan.
"Pergaulannya baik dengan teman sejawat, namun sering memang diganggu saat jualan," ujar Dahlia orangtua RZ.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul "Bikin Haru! Pengakuan Ibu Bocah Penjual Jalangkote yang Dibully Pemuda"