Jangan Senang Dulu, Lebaran Kasus Covid-19 Pasti Menurun, Tapi Dikhawatirkan Melonjak Setelahnya
Pasalnya, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) se-Indonesia melangsungkan cuti lebaran selama dua hari.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo memperkirakan kasus Covid-19 bakalan melonjak usai lebaran.
Pasalnya, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) se-Indonesia melangsungkan cuti lebaran selama dua hari.
Pada saat cuti, tes Swab PCR virus Corona juga tidak dilakukan di seluruh tanah air.
Windhu mengkhawatirkan bkal terjadi penumpukan laporan kasus Covid-19.
Libur lebaran itu berlangsung mulai Sabtu ini (23/5/2020) dan berakhir pada Minggu (24/5/2020).
"Jadi, jangan senang dulu karena lebaran tiba-tiba ada laporan Covid-19 di Indonesia menurun, itu keliru. BBLK libur, ya pasti menurun karena gak ada yang meriksa," kata Windhu saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).
Baca: Resep Opor Ayam untuk Hidangan Idul Fitri 2020, Beserta Menu Ketupat Sayur hingga Sup Cuciwis
Baca: Cekcok dengan Habib Umar Assegaf Berakhir Damai, Satpol PP Dihadiahi Umrah oleh Ustaz Al Habsyi
Baca: LOGIN www.pln.co.id untuk Dapat Listrik Gratis 3 Bulan, atau via WA 08122-123-123
Baca: Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah, Bacaan Niat dengan Arab dan Latin, hingga Amalan Sunahnya
Bahkan, Windhu memprediksi, tujuh hari setelah lebaran akan ada pelonjakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
Hal itu terjadi, lantaran selama tiga hari ke depan dalam masa lebaran akan ada pergerakan manusia yang tinggi.
"Bisa meningkat dobel itu. Karena ada hutang libur laporan dan pemeriksaan spesimen yang pengerjaanya 4-6 hari setelah lebaran.
Apalagi selama lebaran ini semua saling salam-salaman, masjid-masjid sepertinya tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam.
Jadi saya khawatirkan mulai nanti malam, besok, lusa itu yang sangat berisiko tinggi," ucapnya.
Menyikapi hal itu, Windhu berharap kepada pemerintah agar bisa menjamin ketersediaan reagen, suatu zat yang dijadikan bahan untuk melakukan tes Swab PCR spesimen.
"Ya kalau itu terjadi pemerintah harus lebih gencar melakukan tes massal dan memberi reagen sebanyak mungkin agar semua kasus bisa terungkap," ujarnya.
Sementara, Windhu berpesan kepada aparat kepolisan untuk bersikap lebih tegas kepada masyarakat agar prediksi lonjakan kurva Covid-19 itu bisa dipatahkan.
"Yang penting aparat harus berani, meski lebaran semua tidak boleh melonggarkan aturan," pungkasnya. (Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pakar Kesehatan Unair Prediksi Kasus Covid-19 Melonjak 7 Hari Pasca Lebaran, Ini Alasannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.