Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Kali Tebas, Golok Muid Tewaskan Ibundanya Sendiri, Tragedi di Hari Kedua Lebaran

Apa yang terlintas dalam pikiran Abdul Muid (28) hingga ia tega membunuh ibundanya sendiri.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Satu Kali Tebas, Golok Muid Tewaskan Ibundanya Sendiri, Tragedi di Hari Kedua Lebaran
Ist
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG TIMUR - Apa yang terlintas dalam pikiran Abdul Muid (28) hingga ia tega membunuh ibundanya sendiri.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari kedua Lebaran 2020 pada Senin (25/5/2020).

Peristiwa tersebut terjadi di kediaman mereka di Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, Lampung pada hari kedua Lebaran 2020 pada Senin (25/5/2020).

Aparat Tekab 308 Polsek Mataram Baru, Polres Lampung Timur menangkap tersangka tidak lama setelah peristia memilukan itu.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, tersangka ditangkap setelah bunuh ibu kandung bernama Umi Kholsum (58).

"Anak ini membunuh ibunya Umi Kholsum dalam suasana Lebaran, dan langsung kita amankan setelah melakukan aksinya," kata Zahwani Pandra Arsyad.

Peristiwa anak bunuh ibu kandung tersebut bermula ketika Muid menanyakan Golok ke ibunya.

Berita Rekomendasi

Sang ibu memberitahu letak Golok berada di dapur.

Muid bergegas ke dapur mengambil Golok tersebut lalu langsung membacok bagian leher ibunya yang sedang menonton televisi.

"Korban mengalami luka bacok di bagian leher sebelah kiri," ujar Zahwani Pandra Arsyad.

Korban berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan minta tolong, anak korban lainnya Muhajir keluar dari kamar.

Ia langsung menolong ibunya yang sudah berlumur darah.

Muhajir lalu mengejar Muid.

Baca: Panduan New Normal Kemenkes di Tempat Kerja, Pemeriksaan Suhu Tubuh di Setiap Titik Masuk

Baca: Ditanya Mau Tidak Kembali Dapat Jabatan di Pemerintahan, Refly Harun: Tergantung Hati Juga Ya

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Kamis, 28 Mei 2020: Hubungan Taurus Terancam, Aquarius Stres Bahas Masa Depan

Baca: Saran Politikus Golkar Agar Pemerintahan Jokowi Tidak Disalahkan Publik Saat Terapkan New Normal

Dibantu warga dan polisi, Muid ditangkap tak jauh dari rumahnya.

Adapun, barang bukti yang berhasil disita yakni 1 bilah senjata tajam (sajam) jenis Golok bergagang kayu, serta pakaian korban yang berlumur darah.

Menurut Pandra, tersangka diduga mengalami gangguan jiwa.

Hal itu berdasarkan keterangan dari masyarakat dan informasi dari Kepala UPTD Mataram Baru.

"Tersangka dibawa ke RSJ Kurungan Nyawa Pesawaran untuk dilakukan observasi selama 14 hari," kata Pandra.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kebenaran gangguan jiwa yang diidap Muid.

Apabila terbukti mengalami gangguan jiwa, kata Pandra, ia akan diberikan kartu kuning dan langsung diobati di RSJ Kurungan Nyawa tersebut.

"Namun apabila tidak terbukti gangguan jiwa, maka akan pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tuturnya.

Anak bunuh ibu kandung di Kalimantan

Sebelumnya, seorang anak bunuh ibu kandung seusai mendapat nasihat dari sang ibu saat tengah malam.

Setelah melakukan aksi kejinya tersebut, pelaku pergi ke Masjid.

Di Masjid, ia mengumumkan tindakan yang baru saja ia lakukan melalui toa atau pengeras suara Masjid.

Peristiwa tragis anak bunuh ibu kandung itu terjadi di Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Rabu (8/1/2019) dini hari.

Firmansyah alias Firman (35) tega menganiaya hingga tewas ibu kandungnya sendiri, Bilu (70).

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, peristiwa tersebut terbongkar atas ulah pelaku sendiri.

Setelah menewaskan ibu kandungnya, Firman langsung datang ke Masjid.

Ia mengumumkan perbuatannya melalui pengeras suara.

"Warga mengetahui kejadian ini setelah mendengar pengumuman bahwa ada warga yang meninggal dunia. Setelah didatangi, ternyata sudah terjadi peristiwa itu," kata Kepala Desa Tumbang Sangai, Toto saat dihubungi dari Sampit, Rabu (8/1/2020).

Peristiwa tragis di desa yang bisa dijangkau sekitar tiga jam dari pusat Kota Sampit itu, terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat itu, korban hendak melaksanakan salat tahajud dan sempat berbincang dengan pelaku.

Pelaku diduga kesal karena dinasihati sang ibu.

Pria itu kemudian menganiaya sang ibu dengan senjata tajam.

Hal itu membuat korban menderita luka parah di leher.

Seusai melakukan tindakan keji tersebut, pelaku mengumumkan melalui pengeras suara Masjid.

Warga kemudian mendatangi rumah yang dimaksud bersama pelaku.

Mereka menemukan korban meninggal dunia secara tragis, dengan kondisi mengeluarkan banyak darah.

Senjata tajam yang diduga digunakan pelaku juga ada di tempat tersebut.

Warga kemudian mengamankan pelaku dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Pelaku kemudian diserahkan ke polisi yang langsung melakukan olah kejadian tempat perkara.

"Saat warga datang itu korban memang sudah meninggal dunia."

"Warga sangat kaget mengetahui kejadian ini, tapi kami belum tahu persis apa penyebabnya," kata Toto.

Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Antang Kalang Ipda Rino mengatakan, pelaku dibawa ke Markas Polres Kotawaringin Timur untuk diperiksa secara intensif.

Kebejatan pria yang pernah bekerja sebagai sekretaris desa itu sontak membuat warga terkejut.

Menurut warga, Bilu adalah sosok lansia yang baik dan rajin memunaikan ibadah.

"Yang kami tahu, selama ini ibunya baik kok, orang rajin salat," ujar salah satu warga Sangai.

Sementara itu, Kapolsek Antang Kalang Ipda Rino mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan terhadap pelaku Firman.

Pelaku langsung dibawa ke Mapolresta Kotim untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Peristiwa serupa di Sragen

Sebelumnya, peristiwa anak bunuh ibu kandung juga pernah terjadi di Kabupaten Sragen pada Rabu (1/1/2020) malam.

Pihak keluarga yang ada di lokasi tak kuasa menolong korban.

Mereka hanya bisa menonton kejadian tersebut.

Korban bernama Daliyem (50).

Ia adalah warga Dukuh Barong RT 006, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Daliyem dibunuh anak kandungnya, Hendriyanto (36).

Hendriyanto menganiaya Daliyem hingga ibu kandungnya tersebut mengalami sejumlah luka.

Daliyem kemudian dinyatakan tewas setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Yaksi, Gemolong, Sragen.

Berikut, fakta-fakta yang dihimpun oleh Kompas.com.

1. Pelaku gangguan jiwa

Hendriyanto merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Daliyem dan Sadiyo (60).

Pjs Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Suharno mengatakan, pada kasus anak bunuh ibu kandung tersebut, pelaku Hendriyanto memiliki riwayat gangguan jiwa.

Hendriyanto pernah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta.

Dugaan sementara, penyakit Hendriyanto sedang kambuh, saat menganiaya ibunya.

Dari sejumlah barang bukti, polisi juga menyita dokumen surat keterangan berobat dan hasil periksa dari RSJD Surakarta.

2. Disaksikan keluarga

Penganiayaan yang dilakukan Hendriyanto terhadap ibunya disaksikan oleh anggota keluarga mereka.

Hal itu diungkapkan oleh polisi.

Keluarga menonton aksi kekerasan pelaku namun tak kuasa menolong korban.

"Saat kejadian semuanya ada di rumah tapi tak kuasa menolong," katanya.

Daliyem diketahui mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya seusai dianiaya anak kandungnya.

3. Diduga meninggal dalam perjalanan ke RS

Setelah penganiayaan, Daliyem tergeletak dengan posisi terlentang dan bersimbah darah.

Dalam kondisi tak sadarkan diri, Daliyem dibawa ke RS Yaksi Gemolong, Sragen.

"Korban yang sudah keadaan tak sadar dibawa ke rumah sakit RS Yaksi Gemolong Sragen," kata Pjs Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Suharno, Kamis (2/1/2020).

Namun sesampainya di rumah sakit, Daliyem dinyatakan meninggal dunia.

Ia diduga meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Dari hasil pemeriksaan medis dan kepolisian, Daliyem mengalami luka memar dan bengkak di wajah bagian mata kiri.

Punggung tangan kanannya juga mengalami memar.

"Setelah dilakukan pemeriksaan tim medis RS Yaksi bersama tim identifikasi Polres Sragen, korban mengalami luka memar dan bengkak di wajah bagian mata kiri, punggung telapak tangan kanan memar," terang dia.

4. Tangisan suami

Suami Daliyem, Sadiyo menangis seusai mengetahui istrinya menjadi korban penganiayaan anaknya sendiri.

Saat memasuki kamar korban, ia melihat Daliyem dalam keadaan bersimbah darah.

Ia pun berteriak dan menangis histeris.

Mendengar teriakan Sadiyo, tetangga berdatangan ke rumah tersebut.

Daliyem pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun, nyawanya tak tertolong.

Terbaru di Lampung Timur, polisi menangkap pelaku kasus anak bunuh ibu kandung. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Tribun Cirebon)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Awalnya Tanya Tempat Golok, Anak Bunuh Ibu Kandung di Lampung Timur

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas