Cerita Wayan Arta 3 Kali Gagal Lolos Program Kartu Pra-Kerja: Agak Susah Jawab Soal Matematika
Wayan Arta sudah berusaha mendaftar untuk mengikuti program kartu pra-kerja. Namun tiga kali gelombang pendaftaran, ia selalu gagal lolos.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG - Wayan Arta (25), warga asal Desa Takmung Klungkung sudah dua bulan lebih dirumahkan dari tempatnya bekerja.
Ia sudah berusaha mendaftar untuk mengikuti program kartu pra-kerja.
Namun tiga kali gelombang pendaftaran, ia selalu gagal lolos untuk dapat mengikuti program kartu-pra kerja.
"Saat daftar itu ada testnya, seperti ujian untuk seleksi. Saya yang perhotelan, agak susah juga jawab-jawab soal matematika yang menurut saya rumit," jelas warga yang sebelumnya bekerja di bidang perhotelan tersebut.
Selain itu, menurutnya metode daftar program ini juga cukup rumit.
Beberapa kali ia tidak mampu mengakses laman pendaftaran, ia pun yakin di Klungkung tidak banyak pekerja yang dirumahkan sepertinya mendapatkan kesempatan mengikuti program kartu pra-kerja.
Baca: Lebaran Saat Pandemi, Nikita Mirzani Mengaku Tidak Salat Idul Fitri karena Gak Ngerti Bacaannya
"Bagi kami yang pekerja dirumahkan, diarahkan pemerintah untuk ikut program pra-kerja agar mendapat bantuan ketrampilan dan insentif. Tapi daftarnya saja cukup susah," jelasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Gede Kesumajaya mengungkapkan, ada 10.000 lebih warga asal Klungkung yang dirumahkan karena pandemi Covid-19.
Di antara itu semua, hanya 426 orang yang lolos menerima Kartu Pra-Kerja.
"Gelombang pertama yang lolos sebanyak 113 orang, gelombang kedua sebanyak 171 orang dan gelombang ketiga lolos sebanyak 142 orang. Prosesnya melalui tes dan pengisian data sifatnya pribadi," tandas Kesumajaya, Kamis (28/5/2020).
Baca: MUI Riau: Silakan Salat Jumat Kembali di Masjid, Namun Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Kusumajaya menjelaskan, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena penentuan lolos tidaknya mendapatkan kartu Pra-Kerja ditentukan oleh pemerintah pusat.
Namun pihaknya telah mencoba memfasilitasi dengan cara melakukan pendampingan kepada 84 orang pencari Kartu Pra-Kerja.
"Dari jumlah yang kami dampingi, saya tidak tahu berapa yang dinyatakan lolos. Sebab, kami hanya mendampingi saat mereka mendaftar, hasilnya diumumkan langsung melalui handphone. Oleh sebab itu, warga yang mengajukan Kartu Pra-Kerja kebanyakan yang sudah melek IT," kata Kusumajaya.
Ia mengatakan, ke depannya masih ada pendaftaran kartu prakerja gelombang keempat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Baca: Masih Banyak Zona Merah Covid-19, Ketua DPD Minta Pemerintah Kaji Ulang Pilkada di Bulan Desember
"Mudah-mudahan pada gelombang ke empat nanti, banyak warga Klungkung yang kena PHK dapat lolos mendapatkan Kartu Pra-Kerja, sehingga mereka dapat tambahan ketrampilan dan insentif," tandas Kesumajaya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 10 Ribu Warga Klungkung Dirumahkan, Hanya 426 yang Lolos Daftar Kartu Pra-Kerja
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.