Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerja di Kapal China, 13 ABK Asal Pemalang danTegal Telantar di Kepulauan Marshall

Belasan warga negara Indonesia (WNI) yang jadi anak buah kapal (ABK) nelayan asal China telantar di Pelabuhan Tin Ho

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kerja di Kapal China, 13 ABK Asal Pemalang danTegal Telantar di Kepulauan Marshall
Indra Dwi Purnomo/Tribun Jateng
Direktur PT Puncak Jaya Samudra (PJS) Pemalang, Herman Suprayogi (kanan) bersama Ami Mulyani (50) salah satu orang tua ABK Yusron Arif Nugroho (tengah) saat klarifikasi terkait informasi 13 ABK yang terlantar. 

TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG -- Belasan warga negara Indonesia (WNI) yang jadi anak buah kapal (ABK) nelayan asal China telantar di Pelabuhan Tin Ho, Kota Majuro, Kepulauan Marshall.

Mereka diturunkan oleh kapal nelayan asal China tempat mereka bekerja dan disuruh menunggu jemputan, namun hingga kini belum dijemput.

Kepulauan Marshall berada di Samudra Pasifik, atau timur laut dari arah Pulau Papua.

Keberadaan mereka diketahui setelah video diunggah di akun instagram @nyonya_builder (Niken) dan kemudian diposting ulang oleh akun Instagram @kabarpemalang.

Video yang berdurasi sekitar 3 menit 30 detik, menceritakan sejumlah ABK berbicara bergiliran tentang kondisinya.

Baca: Asosiasi Ojol Buat Protokol Bonceng Penumpang Untuk Bersiap Hadapi New Normal, Bawa Helm Sendiri

Baca: Tasya Kamila Berbagi Pengalaman Raih Gelar Sarjana di Luar Negeri

Baca: Akui Cekcok Karena Kehilangan Bayi Kembar, Ammar Zoni & Irish Coba Tegar: Cara Tuhan Sayang Kita

Baca: Update Corona Kota Mataram NTB Jumat 29 Mei 2020: Total 220 Positif dan Tercatat 13 Ada Kasus Baru

Mereka menyebut sudah tertahan dan tidak bisa pulang semenjak kontraknya habis pada Februari lalu, dari kapal China.

Mereka juga bercerita, bahwa 13 ABK berangkat melalui agensi PT Puncak Jaya Samudra Pemalang, sejak dua tahun yang lalu dan sudah menghubungi pihak agensi terkait kepulangannya, namun diminta menunggu.

Berita Rekomendasi

"Kami mohon dengan sangat untuk dipulangkan karena sudah tidak betah dan sudah habis kontrak, tinggal nunggu pemulangan tapi disuruh menunggu terus," ucap salah satu ABK.

Terkait viralnya video tersebut, Direktur PT Puncak Jaya Samudra (PJS) Pemalang, Herman Suprayogi, Kamis (28/5/2020 memberikan klarifikasi terkait video viral 13 Anak Buah Kapal (ABK) asal Pemalang yang terjebak di Kepulauan Marshal.

Herman mengatakan, PT PJS adalah Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan para ABK tersebut.

Terkait video tersebut, pihaknya membenarkan adanya 13 ABK yang saat ini masih tertahan di Marshall.

Saat ini, mereka masih berada di mess di Kota Majuro.

"Pada Maret 2020 lalu, kapal mereka masuk ke kepulauan Marshall karena habis kontrak. Para ABK juga sudah disiapkan tiket penerbangan pulang."

"Namun pada hari penerbangan tiba, tiket dibatalkan karena negara itu memberlakukan lock down terkait pandemi global virus corona atau Covid-19," kata Herman kepada Tribunjateng.com, Kamis (28/5/2020) sore.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas