Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana Jadi ODP Covid-19, Begini Kronologinya

dari 15 warga yang mulanya dinyatakan negatif corona, ternyata diralat oleh pihak Puskesmas Kedungdoro setelah kunjungan Whisnu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana Jadi ODP Covid-19, Begini Kronologinya
ist
Rasa bahagia sekaligus curahan perhatian dilakukan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat mengunjungi 

Alumnus ITS Surabaya ini sekaligus meminta izin kepada Risma untuk menjalani karantina mandiri.

”Iya sekaligus (Meminta izin). Saya juga akan menyampaikan kepada Bu Wali agar berhati-hati dan menjaga kesehatan,” terang WS.

Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyatakan, dirinya akan menjalani karantina mandiri.

”Insyallah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini resiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di Pemerintah Kota. Mohon doanya,” terang WS.

Ketua RT/RW 04/08 Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya Malik resah atas kabar diralatnya data warga tersebut.

Ia mengaku sejak pemulangan belasan warganya, pihak Dinkes Surabaya sudah menyatakan negatif Covid-19.

”Tapi hasil swabtestnya tidak segera diumumkan. Warga ditelpon satu persatu dikamar dikatakan siap-siap untuk pulang. Ternyata seperti ini, Kami harus percaya kepada siapa?,” ujar Malik.

Berita Rekomendasi

Ia bersama seluruh warga kampung sudah terlanjur bahagia mendengar informasi pemulangan tersebut.

”Kalau begini Saya selaku RT dibuat bingung dan sedih. Saat ini upaya menenangkan warga tengah dilakukan,” ungkap Malik.

Perihal carut marut penanganan warga Kedung Turi Surabaya ini juga mendapat kecaman dari Politisi Partai Nasdem Surabaya, Imam Syafii.

Legislator Komisi A DPRD Surabaya ini menyatakan, kejadian ini tidak hanya membahayakan warga yang dinyatakan positif hasil swab, tapi juga bisa menulari orang lain.

“Apalagi ada dua warga yang positif hasil swab pergi ke Madura karena orang tuanya meninggal,” kata Imam yang menerima laporan dari pengurus kampung di Tegalsari.

“Sungguh saya sangat mengecam penanganan Covid-19 model ini,” tandas mantan wartawan tersebut.

Imam menambahkan, penanganan Covid-19 di daerah pemilihan (Dapil)-nya tersebut sejak awal memang terkesan asal-asalan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas