Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Komisi IV DPRD Solo soal Usulan Tahun Ajaran Baru Dimulai 2021 hingga Permasalahan SPP

Komisi Pendidikan IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, menanggapi soal permasalahan dimulainya ajaran baru 2020/2021 di Kota Solo.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Tanggapan Komisi IV DPRD Solo soal Usulan Tahun Ajaran Baru Dimulai 2021 hingga Permasalahan SPP
YouTube Tribunnews.com
Komisi Pendidikan IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro dalam obrolan virtual (overview) Tribunnews.com, Kamis (4/6/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pendidikan IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, menanggapi soal permasalahan dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021 di Kota Solo.

Wali Kota Solo menyarankan agar tahun ajaran baru dimulai pada 2021.

Sebab, hingga saat ini masyarakat masih menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Asih pun menyebut, waktu dimulainya tahun ajaran baru ini menjadi permasalahan yang rumit.

Menurutnya, suatu kebijakan bisa diambil jika setiap permasalahan sudah diketahui.

"Masalah itu komplek, sekolah bisa memetakan permasalahan yang bisa jadi punya siswa, orangtua, atau guru," ujarnya dalam Obrolan Virtual (overview) dengan Tribunnews.com, Kamis (4/6/2020).

"Setelah memetakan permasalahan, timbul sebuah kebijakan, yang harus dikembangkan ke depan," jelasnya.

Baca: Ikatan Guru Indonesia: Protokol Kesehatan Sulit Diterapkan Saat Sekolah Dibuka

Baca: Anies Baswedan Pastikan Kegiatan di Sekolah Tak akan Dimulai sebelum Kondisi Aman

Baca: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Kemenkumham Dibuka 8 Juni, Ini Syarat Masuk Poltekip dan Poltekim

Komisi Pendidikan IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro dalam acara obrolan virtual (overview) Tribunnews.com, Kamis (4/6/2020)
Komisi Pendidikan IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro dalam acara obrolan virtual (overview) Tribunnews.com, Kamis (4/6/2020) (YouTube Tribunnews.com)
Berita Rekomendasi

Asih mengungkapkan, protokol kesehatan di setiap sekolah sudah harus diterapkan secara ketat.

Alasannya, kita tidak tahu bahwa ada orang yang terjangkit virus corona karena terlihat sehat.

"Kalau kami mencermati, dari kasus positif tidak semuanya sakit, jadi ada beberapa yang sehat."

"Orang tanpa gejala itu sehat tapi ada virus di dalam tubuhnya."

"Makanya protokol kesehatan yang ketat itu menjadi persyaratan dari wujud kehati-hatian kita dalam menghadapi tahun ajaran baru," terang Asih.


Mengenai usulan ke pemerintah pusat terkait dimulainya tahun ajaran baru, pihaknya perlu melakukan diskusi dengan sejumlah pihak.

"Kita dari komisi iv perlu berdiskusi, perlu menerima masukan dari pakar pendidikan, terutama kesehatan."

"Kalau ada usulan itu ya kita harus duduk bersama dari dinas pendidikan, dinas kesehatan," ungkapnya.

Baca: PSBB Jakarta Diperpanjang, Anies: Belajar di Sekolah Tak Akan Dimulai sampai Kondisi Aman

Baca: Arist Merdeka Sirait Minta Jokowi Tunda Waktu Masuk Sekolah hingga Indonesia Bebas Corona

Baca: Berikut Alur dan Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan Kemenkumham Tahun 2020

PERSIAPAN SEKOLAH HADAPI NEW NORMAL - Kepala Sekolah SMP Islam PAPB Semarang Drs. H Ramelan sedang melakukan pengecekan kesiapan sekolah untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar 2020/2021 yang rencananya akan dimulai pada bulan Juli 2020 dengan menerapkan protokol pelaksanaan pencegahan Covid-19, Rabu (03/06/20). Persiapan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan anjuran pemerintah dengan menerapkan aturan satu meja atau satu bangku hanya boleh diduduki satu peserta didik, sekolah wajib menyediakan hand sanitizer dan disinfektan tempat cuci tangan dan sabun disediakan di depan kelas, semua siswa dan guru yang ada di lingkungan sekolah wajib menggunakan masker, sekolah menyediakan termometer untuk mengecek suhu peserta didik dan setiap siswa sekolah diwajibkan mencuci tangan pakai sabun setelah melakukan kegiatan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
PERSIAPAN SEKOLAH HADAPI NEW NORMAL - Kepala Sekolah SMP Islam PAPB Semarang Drs. H Ramelan sedang melakukan pengecekan kesiapan sekolah untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar 2020/2021 yang rencananya akan dimulai pada bulan Juli 2020 dengan menerapkan protokol pelaksanaan pencegahan Covid-19, Rabu (03/06/20). Persiapan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan anjuran pemerintah dengan menerapkan aturan satu meja atau satu bangku hanya boleh diduduki satu peserta didik, sekolah wajib menyediakan hand sanitizer dan disinfektan tempat cuci tangan dan sabun disediakan di depan kelas, semua siswa dan guru yang ada di lingkungan sekolah wajib menggunakan masker, sekolah menyediakan termometer untuk mengecek suhu peserta didik dan setiap siswa sekolah diwajibkan mencuci tangan pakai sabun setelah melakukan kegiatan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Asih juga menyampaikan terkait pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), yang disebut membebani orangtua di tengan pandemi corona.

Menurutnya, siswa di tingkat SD dan SMP sekolah negeri, tidak dibebani untuk membayar SPP.

Namun, siswa sekolah swasta memang diwajibkan untuk membayar SPP setiap bulannya.

"Untuk SPP, SD dan SMP kan sudah ditanggung pemerintah, siswa tidak ada beban bayar."

"Yang jadi masalah itu sekolah-sekolah swasta, kalau sekolah negeri enggak ada masalah," jelas Asih.

"Pembayaran orangtua itu kan yang terdampak banyak, ini juga menjadi bagian dari permasalahan juga," katanya.

Anggota DPRD Solo ini menyarankan agar para guru bisa mengajar ke rumah siswa.

Harapannya, upaya tersebut akan mendorong orangtua wali murid untuk membayar biaya SPP.

"Kalau siswa tidak bisa mendatangi sekolah, guru mendatangi murid itu juga bagian dari pembelajaran."

"Kemudian orangtua merasa diperhatikan, mereka juga dengan senang hati untuk membayar SPP," ungkap dia.

Baca: Pengamat Soroti Maraknya Protes Mahasiswa yang Keberatan Membayar Uang SPP di Tengah Wabah Corona

Baca: Survei KPAI: Mayoritas Siswa Keluhkan Bayar SPP dan Minta Kuota Internet Digratiskan

Baca: Selamat Ultah Jan Ethes! Ini 4 Kabar Viral Tentang Cucu Jokowi, dari Sepatu Gucci hingga Biaya SPP

Usulan Wali Kota Solo

Diberitakan TribunSolo.com, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengusulkan, tahun ajaran baru agar dimulai sama dengan tahun anggaran, yakni pada Januari - Desember.

Pihaknya sudah meninjau sekolah untuk menyambut era new normal yang akan diterapkan pemerintah.

Ia menyebut, mata pelajaran di sekolah akan dibuat menjadi dua shift yakni pada pagi dan siang.

Siswa tidak perlu berlama-lama di sekolah, namun tetap para siswa akan diberikan tugas.

"Ini baru usulan saya, new normal juga perlakuan baru," kata Rudy ditemui di Rumah Dinas Loji Gandrung, Jumat (29/5/2020).

Baca: Salahuddin Masih Bungkam Terkait Nasib Kapten Persis Solo, Kita Tunggu Saat Pemain Kumpul

Baca: Siap New Normal, Komisi IV DPRD Solo Minta Tahun Ajaran Baru di Solo Dimulai Sama dengan Nasional

Baca: Ada Batik Motif Corona di Laweyan Solo, Diciptakan karena Lesunya Bisnis Batik Akibat Covid-19

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo (Instagram.com/fx.rudyatmo/)

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas