Viral Keluarga Ngamuk Tak Diberi Tahu Pihak RS Soal Pemakaman PDP, IDI Soroti Adanya Miskomunikasi
dr Halik Malik, menyebut kasus yang terjadi di Medan itu karena miss komunikasi antara keluarga pasien dengan pihak rumah sakit.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Video puluhan orang mendatangi sebuah rumah sakit di Medan, menjadi viral di media sosial.
Keluarga pasien dan sekelompok orang lainnya, menanyakan keberadaan jenazah pasien tumor otak yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Sekelompok pria dalam video itu juga bertanya terkait pemakaman pasien yang menggunakan protap Covid-19.
Anak pasien menyebut, ibunya tidak terinfeksi Covid-19, tapi menderita tumor otak.
Berikut sejumlah pernyataan dari sekelompok pria dalam video yang diunggah akun Instagram @viral_updates, Selasa (9/6/2020):
"Kalian kubur keluarga orang enggak tahu. Cemana kalau kamu kayak gitu."
"Dia tidak tahu orangtuanya dimana, apakah sudah mati atau tidak, apakah sudah dikubur atau tidak."
"Ibu sakit tumor dan bukan Covid, yang kalian kubur yang Covid."
"Yang penyakit tumor itu mana, kami cari itu, tolong diberikan."
"Jangan-jangan sudah enggak ada lagi semua organnya itu. Sudah dijual atau segala macam kita enggak tahu," ujar mereka.
Baca: Jemput Paksa Jenazah PDP Akibat Ketidakpahaman Masyarakat Klasifikasi Pasien dan Protokol Kesehatan
Baca: Tanggapan Ahli Hukum soal Viral Keluarga Ngamuk karena Pasien Tumor Dikubur Sesuai Protap Covid-19
Baca: Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Pasien PDP Covid-19 di Sulsel, Polisi Amankan Puluhan Orang
Setelah beredarnya video kedatangan puluhan orang ini, pihak rumah sakit tersebut akhirnya buka suara.
Pihak rumah sakit menyampaikan, pasien tersebut berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), yang disertai komorbid tumor otak.
Mereka juga telah memberi edukasi pada pihak keluarga, sebelum pasien dirawat di ruang isolasi.
Tanggapan IDI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.