Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Robby Bunuh Kedua Anaknya Sebelum Mengakhiri Hidup, Motivasinya Membuat Sang Istri Menyesal

Kasus kematian seorang ayah bersama dua anaknya, ditenggarai karena masalah rumah tangga.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Robby Bunuh Kedua Anaknya Sebelum Mengakhiri Hidup, Motivasinya Membuat Sang Istri Menyesal
(Istimewa/dokumentasi Polsek Balaraja/tribunjakarta)
Rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan berdarah yang melibatkan dua anak dan ayahnya yang diduga menjadi pelaku di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (11/6/2020). (Istimewa/dokumentasi Polsek Balaraja) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu keluarga tewas di sebuah rumah berlokasi di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Yang tewas diketahui bernama Robby. Statusnya sebagai kepala keluarga. Ia membunuh kedua anaknya dan setelah itu mengakhiri hidupnya sendiri.

Sebelum tewas bunuh diri, Robby rupanya punya masalah dengan Lala, sang istri.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus kematian seorang ayah bersama dua anaknya, ditenggarai karena masalah rumah tangga.

Baca: Ibu Muda Jadi Korban Perkosaan, Pelaku Berdalih Pinjam Sabit hingga Mengancamnya Jika Menangis Keras

Baca: Bocah 5 Tahun Trauma Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Ajak Damai Ibu Korban dengan Uang

Baca: Cerita Lengkap Satu Keluarga Tewas di Tangerang: Pelaku Tunggal, Sempat Ancam Bunuh Istrinya

Robby membunuh dua buah hatinya berinisial NC (14) dan GA (3), Kamis (11/6/2020) dini hari, karena cekcok dengan istrinya, Lala.

Setelah membunuh kedua anaknya, Robby mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang penuh limbah plastik.

Berita Rekomendasi

"Penyebab R melakukan ini yang pertama adalah sejak pertengahan puasa, R sering cekcok mulut," jelas Ade saat menyambangi TKP pembunuhan di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/6/2020).

Baca: Polisi Tunggu Hasil Otopsi Satu Keluarga yang Ditemukan Meninggal Dunia di Tangerang

"Berdasarkan keterangan ibu mertua, R ada pengancaman pembunuhan terhadap istrinya dan akhirnya istri korban meninggalkan rumah ini," tambah dia.

Cekcok kembali memanas saat Lala pulang ke rumah pada Rabu (10/6/2020) sekira pukul 22.00 WIB. Robby mengancam akan membunuh anak-anaknya.

Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

"Beberapa jam sebelum kejadian jam 22.00 WIB ada cekcok lagi antara R dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan," ucap Ade.

"Kamu akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak-anak lagi," ucap Ade menirukan ucapan Robby.

Baca: Tragedi Satu Keluarga di Tangerang Tewas Mengenaskan, Warga Sempat Dengar Suara Cekcok Suami Istri

Dari hasil keterangan mertua dan keluarga pelaku, Robby memang diketahui mempunyai penyakit darah tinggi.

"Sejauh ini keterangan ibu mertua, bahwa pelaku punya sifat tempramental. Sudah pernah dua kali ancaman pembunuhan kepada istri," tutur Ade.

Kapolsek Balaraja AKP Tegus Kuslantoro mengatakan kalau sang ayah, Robby menjadi pelaku utama.

Kendati demikian, Robby pun turut tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di ruangan penuh limbah plastik di rumahnya.

"Dapat diduga Robby terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC (14)," terang Teguh kepada TribunJakarta.com.

Baca: Satu Keluarga di Tangerang Ditemukan Tewas, Warga Sempat Dengar Adu Mulut & Suara Ledakan

Kemudian, Robby diduga langsung membunuh anak bungsungnya, GA (3) dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas.

"Setelah meninggal, pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," ujarTeguh.

Robby tega membantai buah hatinya sendiri diduga karena masalah rumah tanggal dengan istrinya, Lala, sehari sebelum kejadian.

Menurut Teguh, keduanya yang sempat cekcok heboh itu dilerai keluarga membuat Lala kebur ke rumah saudaranya.

"Lala pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara pelaku kembali masuk ke rumah (TKP) beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," kataTeguh.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pesan Terakhir Pembunuh Sadis Satu Keluarga di Kabupaten Tangerang kepada Sang Istri

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas