Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hotel Ambarrukmo Dibangun dari Harta Ganti Rugi Perang,Diprakarsai Bung Karno

pihak manajemen masih menjaga keutuhan arsitektur dibeberapa spot sebagai penanda ada dua era terjadinya pembangunan Royal Ambarrukmo

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Hotel Ambarrukmo Dibangun dari Harta Ganti Rugi Perang,Diprakarsai Bung Karno
TRIBUN JOGJA
Penampakan mozaik yang khas di Royal Ambarrukmo Hotel 

Batu relief berukuran tinggi 8 meter dan lebar 5 meter itu menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa, khususnya di lereng merapi pada masa itu.Ada terlihat sosok yang sedang menempa sebuah keris, para perempuan sedang beraktivitas di pasar, serta potret penjajahan Belanda di abad 18.

Baca: Moeldoko: Covid-19 Membawa Kita Menjadi Boring

Semua aktivitas itu terekam dan terlihat eksotis dalam satu bingkai karya seni yang luar biasa itu.Jika diamati, relief tersebut menceritakan rekam jejak generasi bangsa Indonesia pada masa itu.
Namun, hal mustahil pada relief tersebut tak sengaja tertangkap oleh mata. Terdapat logo brand sport terkenal asal Amerika pada satu gelang prajurit yang sedang menempa keris.Jika ditarik sejarah pembangunannya, konstruksi bangunan hotel dan relief tersebut di bangun pada tahun 1964 hingga 1965.

Sementara brand sport asal Amerika tersebut berdiri delapan tahun setelah proses pembangunan hotel tersebut selesai. "Ini yang banyak orang tidak tahu. Ada keterkaitan apa saya juga tidak tahu. Hampir tak terlihat oleh kasat mata, ini pyur dari sejak awal pertama kali dibangun oleh sang seniman," imbuhnya.

Selain itu, seniman relief tersebut sengaja banyak menggambarkan tubuh perempuan telanjang dada. Menurut Awang, hal itu memang menjadi permintaan Presiden Soekarno kala itu. Sebagaimana informasi yang ia dapatkan, Presiden Soekarno menganggap tubuh perempuan memiliki nilai filosofis dan artistik tersendiri.

Baca: Curhat Hotman Paris ke Ustaz Abdul Somad: Mau Pensiun, Ada Perkara Baru, Honornya Rp 2 M

"Beliau itu memang menganggap tubuh perempuan miliki nilai filosifis. Makanya hampir semua objek lukisannya itu banyak berasal dari penggambaran sosok perempuan, seperti yang terlihat pada relief ini," ungkapnya.
Di bagian kiri bawah dari relief tersebut, sang seniman juga menyertakan puisi berjudul "Untung Rugi di Lereng Merapi" puisi itu juga dijadikan sebagai nama relief di Royal Ambarrukmo hotel tersebut.
Meskipun sekeras batu
Lunak djuga terbawa nyata
Arus revolusi jang menjala
Menudju bahagia
Dipersembahkan kepada :
Bung Karno seniman adiluhung
Jang menjediakan lapangan luas
Lebar bagi seniman pedjoeang
Untuk mentjurahkan bhaktinya
Begitu kira-kira bunyi puisi yang dipahat oleh seniman relief tersebut untuk Presiden Soekarno pada masa itu.Awang meyakini, semua seniman itu sudah banyak yang meninggal.

Baca: Daftar Harga iPhone Terbaru Juni 2020: iPhone 11, iPhone 11 Pro Max, iPhone 8, hingga iPhone 7 Plus 

Jika dalam arsip yang dihimpun Royal Ambbarukmo, ada 28 orang yang tergabung dalam tim kerja pembuatan relief, patung, serta mozaik pada bangunan tersebut. "Sudah meninggal senimannya. Puisi ini memang ditujukan oleh bung Karno saat itu," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas