Kisah Jenazah PDP Hanya Pakai Popok, Keluarga Protes, Rumah Sakit Bela Diri, Berikut Prosedurnya
Pihaknya juga menampik tudingan warga yang menyebut petugas melakukan penelantaran jenazah.
Editor: Hendra Gunawan
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona tersebut, warga yang melakukan pemakaman jenazah memanfaatkan jas hujan dan masker.
2. Jenazah hanya pakai popok
Di tengah proses pemakaman tersebut berlangsung, warga kembali saat peti tak sengaja terbuka.
Pasalnya, jenazah korban yang meninggal akibat PDP tersebut ternyata tidak dibungkus dengan kain kafan.
Melainkan, dalam posisi telanjang dan hanya diberikan popok.
"Enggak sengaja peti terbuka, kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," ujar Supriyo.
Mengetahui hal itu, warga berencana melaporkan pihak RS kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya. Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.
3. RS berdalih sesuai aturan
Terkait dengan adanya laporan warga tersebut, Humas RS Wiyung Sejahtera, Angelia Merry saat dikonfirmasi mengaku pihak RS sudah melakukan sesuai prosedur.
Sebelum dimasukkan ke dalam kantong dan peti, menurutnya jenazah tersebut sudah lebih dulu dimandikan dan dishalatkan.
Soal tidak adanya kain kafan, ia menilai hal itu juga tidak menyalahi ketentuan.
Sebab, dari panduan yang dibuat oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam jenazah pasien Covid-19 bisa ditutup dengan kain kafan atau dari plastik.
Dapat juga jenazah ditutup dengan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar.