Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspadalah! Duit Palsu Rp 200 Juta Sudah Beredar di Gresik, Jaringan Pemalsunya Sudah Diekuk

Personel Polres Gresik berhasil membongkar jaringan pengedar uang palsu (upal) di Gresik Jawa Timur.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Waspadalah! Duit Palsu Rp 200 Juta Sudah Beredar di Gresik, Jaringan Pemalsunya Sudah Diekuk
Willy Abraham/Surya
Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto saat menunjukkan barang bukti uang palsu di Mapolres Gresik, Selasa (16/6/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Personel Polres Gresik berhasil membongkar jaringan pengedar uang palsu (upal) di Gresik Jawa Timur.

Namun kawanan penjahat itu sudah telanjur mengedarkan sebanyak Rp 200 upal di Gresik.

Peredaran uang palsu terungkap setelah Polres Gresik menangkap Cahyo Widodo (49), sang produsen yang memiliki anak buah di beberapa daerah.

Polisi menyita Rp. 62.337.000, dengan rincian uang palsu Rp. 58 juta dan uang asli sebesar Rp. 4.337.000.

Berikut fakta-fakta yang terungkap:

1. Belajar dari medsos

Ternyata, Cahyo Widodo yang berasal dari Kediri ini telah memproduksi uang palsu sejak 2016.

Berita Rekomendasi

Warga Dusun Bulusari Selatan RT 09/RW 03 Dusun Bulusari Selatan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri belajar membuat uang palsu dari media sosial (medsos).

"Belajar dari media sosial. Sejak 2019 sudah produksi uang palsu Rp 200 juta dan sudah diedarkan," ucap, Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto, Selasa (16/6/2020).

2. Punya 3 anak buah

Baca: Ada Gerhana Matahari Cincin 21 Juni, Indonesia Hanya Bisa Lihat Gerhana Matahari Sebagian

Baca: PPDB Online SMA di Jakarta 2020 di ppdb.jakarta.go.id, Berikut Tutorial Pendaftarannya

Baca: Ngidam dan Bersikap Aneh! Ruben Onsu Curiga Sarwendah Hamil Sampai Paksa Jalani Test Pack, Ternyata

Baca: Frekuensi Buang Air Kecil yang Menurun Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Preeklampsia, Apa Itu?

Cahyo yang merupakan mahasiswa jurusan Kesenian yang belum lulus ini memiliki anak buah.

Total ada tiga orang yang dipekerjakannya untuk mengedarkan uang palsu.

Uang dengan pecahan yang dicetak adalah Rp 100 ribu untuk diedarkan ke masyarakat.

"Uang dibelanjakan untuk bahan pokok. Belanja uang palsu dan kembalian uang asli," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas