Paman di Bolsel Cabuli Keponakannya Saat Ayah Korban Jualan di Pasar: Saya Salah
Seorang pria, IY (50) harus berurusan dengan polisi karena tega mencabuli keponakannya yang baru berusia 13 tahun.
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM, BOLSEL - Seorang pria, IY (50) harus berurusan dengan polisi karena tega mencabuli keponakannya yang baru berusia 13 tahun.
IY adalah warga Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut) yang dilaporkan ke Polres Bolsel.
Di hadapan penyidik Polres Bolsel, IY pun tak bisa menyembunyikan perbuatannya tersebut.
Ia mengakui semua di hadapan penyidik.
"Iya saya salah, Pak," ucap pelaku ketika diperiksa penyidik, Rabu (17/6/2020).
Ia mengaku khilaf dan terus meminta maaf.
"Cuma bisa bilang menyesal Pak," ucapnya.
Baca: Dukun Cabul di Samarinda Gagal Beraksi, Korban Keburu Sadar Mau Disetubuhi
Baca: Dua Tersangka Mutilasi Elvina di Sumut Ternyata Mantan Narapidana Kasus Cabul, Berikut Faktanya
Menurut informasi yang diterima, kejadian pencabulan tersebut sudah terjadi selama berulang kali.
Kejadian pertama terjadi sejak Agustus 2019.
Korban yang tinggal bersama neneknya, tak kuasa melawan pelaku yang tak lain pamannya sendiri.
Saat melakukan aksinya, pelaku selalu menunggu ayah korban berjualan di pasar.
Terakhir, pelaku kembali melakukan aksi bejatnya tersebut pada 9 Juni 2020.
Namun kali ini, tetangga korban sempat melihat gadis SMP tersebut keluar dari kamar pelaku.
Mereka kemudian menanyakan kepada korban.
Korban lantas bercerita tentang kelakuan bejat pamannya kepada sang kakak.
Tak berapa lama, kakak korban lalu menceritakan hal ini kepada sang ayah.
Akhirnya sang ayah pun melaporkan hal ini ke pihak Polres Bolsel.
Baca: Kroologi Ibu Muda Tak Berdaya Dibawa Dukun Cabul ke Arah Kebun, Awalnya Berniat Antar Suami Berobat
Baca: Fakta Siswi SD di NTT Jadi Korban Cabul Paman, Dilakukan Sejak 2019 & Dapat Ancaman Dibunuh
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bolsel Iptu Sahroni Derasyid mengatakan, pelaku sudah diamankan.
"Sudah kita amankan barusan, sekarang sementara dimintai keterangan," ucapnya.
Ia mengaku jika saat ini petugas sedang menjemput para saksi.
"Saksinya sedang kita jemput, karena laporannya baru masuk," tegasnya.
Sahroni mengatakan, kasus cabul di Bolsel sudah sangat parah.
"Kamtibmas di sini rendah, tapi kasus cabulnya sangat tinggi," tegasnya.
Perwira dua balok ini berharap jika kasus cabul sudah tak terjadi lagi.
"Semoga ini yang terakhir," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ayah Jualan di Pasar, Seorang Paman di Bolsel Justru Cabuli Keponakannya Berulang Kali: Saya Nyesal
(TribunManado/Nielton Durado)