Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapkan Kenormalan Baru di Jateng, Ganjar Minta Kepala Daerah Tidak Buru-buru Membuka Wilayahnya

Persiapan kenormalan baru di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar minta agar kepala daerah tidak buru-buru membuka kembali wilayahnya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Siapkan Kenormalan Baru di Jateng, Ganjar Minta Kepala Daerah Tidak Buru-buru Membuka Wilayahnya
Tangkap layar Youtube Tribunnews.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Obrolan Virtual (Overview): Rindu Piknik di Tengah Pandemi bersama Tribunnews, Kamis (18/6/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Menyiapkan kenormalan baru, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan Ingub (Instruksi Gubernur) kepada kepala daerah di provinsinya.

Ingub tersebut dibuat untuk menyelaraskan aturan bagi kepala daerah yang ingin membuka kembali objek wisata atau perdagangan di daerahnya.

Ada beberapa syarat dalam Ingub yang harus dipatuhi, bila kepala daerah akan membuka kenormalan baru di daerahnya.

"Di Ingub ini saya minta, dalam hal nanti akan terjadi persiapan menuju pembukaan objek wisata maupun perdagangan kalau mau dibuka full."

"Kita minta kepada bupati dan walikotanya, agar bisa dikontrol," ujar Ganjar dalam Obrolan Virtual (Overview): Rindu Piknik di Tengah Pandemi bersama Tribunnews, Kamis (18/6/2020).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Obrolan Virtual (Overview): Rindu Piknik di Tengah Pandemi bersama Tribunnews, Kamis (18/6/2020).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Obrolan Virtual (Overview): Rindu Piknik di Tengah Pandemi bersama Tribunnews, Kamis (18/6/2020). (Tangkap layar Youtube Tribunnews.com)

Baca: Siapkan Liburan Aman di Tengah Pandemi, Ganjar Pranowo Beri Instruksi bagi Daerah Wisata di Jateng

Ingub yang diberikan Ganjar, menjadi pedoman apakah kepala daerah sanggup mengambil keputusan untuk mempersiapkan kenormalan baru.

Ganjar mengatakan, ada beberapa daerah yang sudah mulai aktif berbicara akan membuka kembali daerahnya.

Berita Rekomendasi

Satu di antaranya Kabupaten Karanganyar, menurut Ganjar, daerah tempat kelahirannya itu sudah mulai terkontrol.

"Sekarang sudah mulai siap-siap menata contohnya Kabupaten Karanganyar," lanjut Ganjar.

Ganjar menjelaskan, untuk membuka kembali suatu daerah, maka penting untuk memperhatikan tingkat kenaikan dan penurunan kurva kasus Covid-19.

SAMBUT NEW NORMAL - Sejumlah protokol yang diterapkan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang untuk menyambut new normal seperti menyediakan hand sanitizer, disinfektan, tempat cuci tangan dan sabun serta mewajikan semua pelanggan dan karyawan wajib menggunakan masker serta menyediakan termometer untuk mengecek suhu tubuh bagi tamu dan karyawan, Rabu (17/06/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
SAMBUT NEW NORMAL - Sejumlah protokol yang diterapkan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang untuk menyambut new normal seperti menyediakan hand sanitizer, disinfektan, tempat cuci tangan dan sabun serta mewajikan semua pelanggan dan karyawan wajib menggunakan masker serta menyediakan termometer untuk mengecek suhu tubuh bagi tamu dan karyawan, Rabu (17/06/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Baca: Kegiatan Ganjar Pranowo saat Pandemi, Sebut Berpikir Seperti Dilan: Kamu di Rumah Saja, Saya Bekerja

Terlebih, ia menegaskan kepala daerah harus benar-benar memahami sebaran kasus corona di wilayahnya.

"Jadi kepala daerah harus tahu persis di tempat saya siapa yang sakit, ada dimana, tracingnya seperti apa."

"Maka ini aman, dilokalisir atau dikelompokokan kemudian kita pantau," tuturnya.

Selain Karanganyar, Ganjar juga menyebut Kabupaten Banyumas telah baik dalam mengontrol kasus corona.

Ganjar menyarankan agar kepala daerah sering turun ke lapangan saat mengontrol wilayahnya.

"Dengan cara mengontrol seperti itu, masyarakat menjadi mengerti dan teredukasi dengan baik maka siap (membuka kenormalan baru, red)," kata Ganjar.

Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Semarang yang terdiri dari petugas kesehatan, Dishub, Pol PP, TNI, dan Polri melakukan tes suhu tubuh terhadap pengguna jalan yang akan memasuki batas Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020) malam. Dishub menindak tegas bagi pengendara yang tidak memakai masker dan tidak memiliki surat keterangan sehat bebas virus corona (Covid-19) bagi pengendara luar daerah yang akan memasuki Semarang, yakni akan mengembalikan kendaraan ke tempat asal jika tidak memiliki dokumen lengkap. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Semarang yang terdiri dari petugas kesehatan, Dishub, Pol PP, TNI, dan Polri melakukan tes suhu tubuh terhadap pengguna jalan yang akan memasuki batas Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020) malam. Dishub menindak tegas bagi pengendara yang tidak memakai masker dan tidak memiliki surat keterangan sehat bebas virus corona (Covid-19) bagi pengendara luar daerah yang akan memasuki Semarang, yakni akan mengembalikan kendaraan ke tempat asal jika tidak memiliki dokumen lengkap. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca: Dapat Keluhan soal PPDB Online, Ganjar Pranowo Malah Salah Fokus dan Unggah Foto Yuta NCT

Kendati demikian, Ganjar meminta agar kepala daerah tidak tergesa-gesa membuka wilayahnya.

Ia mencontohkan seperti kasus yang dialami Kabupaten Kebumen.

"Kebumen baru sekali, kemarin cukur gundul terus lapor saya sudah nol kasus."

"Saya bilang nanti dulu, satu anda melakukan tes rapid massal tidak, dua anda tidak menutup jalan, artinya orang yang berseliweran lewat Kebumen itu masih ada."

"Benar kejadian muncul (kasus baru, red), padahal sudah cukur gundul sudah sujud syukur maka rakyat melihatnya sudah aman hingga tempat wisata tidak terkontrol, ada warga lapor saya jadi saya minta ditutup lagi," tuturnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri) berbincang dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kedua kanan) bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliansyah Lubis (kanan) dan Dandenpom IV/5 Semarang, Mayor CPM F Okto Femula (kedua kiri) di kawasan Simpang Lima Semarang saat menggelar apel TNI-Polri dan Pemkot Semarang dalam rangka persiapan melakukan patroli skala besar pada malam menjelang Idulfitri, Sabtu (23/5/2020). Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri) berbincang dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kedua kanan) bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliansyah Lubis (kanan) dan Dandenpom IV/5 Semarang, Mayor CPM F Okto Femula (kedua kiri) di kawasan Simpang Lima Semarang saat menggelar apel TNI-Polri dan Pemkot Semarang dalam rangka persiapan melakukan patroli skala besar pada malam menjelang Idulfitri, Sabtu (23/5/2020). Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca: PPDB Jawa Tengah Dimulai 17 Juli, Ganjar Pranowo: Jika Tak Jujur Siswa Akan Dicoret

Lebih lanjut, Ganjar mengaku telah memberikan peta sebaran daerah-daerah dengan situasi lingkungan yang bisa dikendalikan.

Namun, ada beberapa catatan, misalnya daerah-daerah dengan kurva kasus Covid-19 stabil karena tidak melakukan tes massal.

"Saya kasih catatan, Kabupaten Kendal ini kok stabil terus yah, padahal dari Temanggung ini keluar masuk, dari Semarang juga keluar masuk."

"Ini kita curiga, maka kemarin tim ahli menyampaikan satu kawasan saja (yang dikendalikan, red)," tegasnya.

Oleh karena itu, Ganjar menyebut curiga itu perlu agar hasilnya bisa dibuktikan dengan tes massal.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas