Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengukur Elektabilitas Kandidat Bakal Calon Bupati Solok

Pengamat politik dari Kabupaten Solok, Dori Asra Wijaya, menyinggung lemahnya manuver politik para kontestan sehingga undecided voters sangat tinggi.

Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mengukur Elektabilitas Kandidat Bakal Calon Bupati Solok
Istimewa
Survei Pilkada Solok 

Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Epyardi dan Iriadi Datuk Tumanggung berpotensi terus naik karena tren positif elektabilitasnya. Mengingat undecided voter masih cukup tinggi yaitu 23%. 

Jika dilakukan perbandingan dengan survei sebelumnya pada bulan Februari 2020 dengan bulan Juni 2020 Nama Epyardi Asda cukup menjadi kejutan, elektabilitasnya mampu menggeser Nofi Candra yang pada survei bulan Februari mengungguli semua bakal calon, merujuk hasil survei sebelumnya. 

Sedangkan sosok Iriadi Datuk Tumanggung juga mengalami lonjakan elektabilitas, Elektabilitas melejit hingga di angka dua dijit. Epyardi Asda, Nofi Candra dan Iriadi Datuk Tumanggung merupakan sosok bakal calon Bupati Solok yang elektabilitasnya terus mengalami trend positif dengan kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan calon lain. 

Pengetahuan publik yang cukup kuat terhadap Epyardi Asda dan Nofi Candra, karena keduanya merupakan sosok yang pernah duduk di kursi legislatif DPR RI dan DPD RI. Publik mengetahui dalam kontestasi Pemilu sebelumnya. Epyardi Asda pernah menjabat anggota DPR RI, sementara Nofi Candra pernah menjadi anggota DPD RI. 

Sementara itu Iriadi Datuk Tumanggung figur asli Kabupaten Solok yang meniti karir sebagai PNS secara mengejutkan dapat muncul bersama dua figur kuat.

Konsep Iriadi juga hampir sama dengan program calon-calon lain yakni mengarah ke pertanian. Perbedaannya Iriadi mengusung pembangunan pertanian modern dan pengelolaan industri jasa pariwisata.

Ini merupakan upaya sosok ini untuk membangun ketertinggalan pembangunan di Kabupaten Solok

Berita Rekomendasi

Narasumber lain, Rika Febriani, Dosen UNP Padang, menyinggung soal munculnya nama-nama tokoh lama Epyardi Asda, Nofi Candra, Desra, Yulfadri, Iriadi Datuk Tumanggung yang mendominasi calon kontenstan Pilkada Kabupaten Solok menurutnya tidak mengejutkan. 

Menurutnya Pilkada 2020 dengan kampanye virtual sangat menarik, para kontestan dapat langsung kampanye adu gagasan dan program dengan menyasar isu-isu strategis seperti isu tentang ekonomi, penanganan pandemi, isu kemanusiaan, pengelolaan sumber daya alam. Rika juga menyinggung peran tokoh ninik mamak serta bundo kanduang sangat strategis bagi para kontestan untuk mendulang elektabilitas. 

Pengamat politik dari Kabupaten Solok, Dori Asra Wijaya, menyinggung lemahnya manuver politik para kontestan sehingga undecided voters sangat tinggi.

Ia menyinggung pemilih milenial sekitar 55% yang seharusnya bisa digarap sebagai potensi pemilih kandidat. 

Kandidat harus mengubah pendekatan lama dengan manuver politik baru, gagasan pembangunan SDM bukan politik klasik dengan program program pembangunan dan janji-janji normative dalam bentuk jargon.

Menurutnya milenial membutuhkan program konkrit yang dapat menyentuh langsung pada perubahan Kabupaten Solok

Survei Rumah Demokrasi dilaksanakan pada tanggal 14-20 Juni 2020. Survei dilaksanakan dengan metode wawancara tatap muka langsung dengan melibatkan sampel responden sebanyak 150, tersebar secara proporsional di wilayah utara, selatan dan tengah di Kabupaten Solok

Responden adalah penduduk Kabupaten Solok yang memiliki hak pilih. Penentuan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel acak sederhana, dengan margin of error 8,01% pada tingkat kepercayaan 95%. Populasi responden berdasarkan jumlah DPT Pemilu 2019 yaitu sebesar 281.902. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas