Serma Rahma Wahyudi Gugur di Kongo, Istri: Allah Berkehendak Lain, Pulangnya Lebih Cepat
Anita, Istri almarhum Serma Rama Wahyudi "Allah Berkehendak Lain, Pulangnya Lebih Cepat"
Editor: Hendra Gunawan
"Katanya kemarin bulan delapan (Agustus) mau pulang, tapi karena Covid-19 tak bisa. Jadi bulan sembilan ambil cuti gelombang kedua. Saya bilang bisa pulang ya, dijawabnya iya. Kalau bisa pulang, pulang lah dulu. Rupanya Allah berkehendak lain ya. Pulangnya lebih cepat," kata Anita sambil menangis.
Anita dan Wahyudi memiliki tiga orang anak, dua perempuan dan satu laki-laki. Anak pertama kelas II SD, anak kedua masih TK dan yang terakhir masih berusia 4 tahun.
Mereka selama ini tinggal di rumah orang tuanya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung.Sedangkan rumah mereka masih dalam tahap
pembangunan.
"Rumah kami sedang di bangun di kilometer 2 di Jalan Garuda Sakti ini juga.
Rencananya kalau dia udah pulang kita bangun rumah lagi," ucap Anita.
Menurut Anita, suaminya akan berulang tahun di usia yang ke-37 pada Juli 2020 mendatang.
Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed mengatakan, kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.
Menurut dia, dalam beberapa hari ke depan jenazah akan tiba di
Pekanbaru.
"Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru. Dia adalah
pahlawan karena gugur dalam bertugas," sebut Ismed.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan Serma Rama Wahyudi merupakan personel TNI Angkatan Darat namun secara operasi dikendalikan oleh Mabes TNI.
"Itu adalah operasi yang ditangani Mabes TNI tapi memang prajurit-prajurit kami. Yang jelas kami akan mengevaluasi dan kami ingin mendapat kronologi yang sebenarnya sehingga kita bisa evaluasi apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga walaupun kami hanya menyiapkan personel tapi penugasan semuanya dari mabes TNI, kita bisa menyiapkan mereka lebih siap," kata Andika.
"Kalau di Kongo mungkin yang pertama, tapi kan yang sebelum-sebelumnya ada, terjadi beberapa kali," kata Andika.
Serma Wahyuditergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB, Serma Wahyudi, gugur saat bertugas di RD (Republik Demokratik) Kongo. Gugur dalam serangan milisi yang dilancarkan pada Senin (22/6/2020) malam waktu setempat. (tribun network/git/kompas.com)