TKW di Arab Saudi Tak Diberi Makan sebelum Pingsan, Gaji Hanya Separo, Sudah 18 Tahun Tak Pulang
TKW asal Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Surani (45), mengalami perlakuan buruk dari majikannya.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Surani (45), mengalami perlakuan buruk oleh majikannya di Arab Saudi.
Kejadian itu pertama kali terkuak dari media sosial (medsos).
Mengetahui hal tersebut, Pemkab Sragen segera bergerak.
Kasi Penempatan dan Informasi Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Ernawan, melaporkan kasus itu ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta.
"Dari awal kita memang mendapat informasi waktu itu hari Jumat (26/6/2020) dari medsos adanya penyekapan TKW dari Desa Mojorejo di Arab Saudi," kata Ernawan ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (30/6/2020).
Setelah ditelusuri, ternyata kejadian tersebut benar adanya sehingga TKW tersebut didatangi petugas dan dibawa oleh KJRI Jeddah.
Sudah lama jadi TKW
Kepala Desa Mojorejo Suharno menceritakan bahwa Surani bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi sudah cukup lama.
Penghasilannya digunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga hingga membangun rumah di Sragen.
Dia berangkat melalui jalur resmi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).
Terakhir dia pulang ke Sragen yakni pada tahun 2002.
Baca: Disekap Majikan di Arab Saudi, TKW asal Sragen Tak Pulang Selama 18 Tahun
Baca: TKW Asal Sragen Sudah 18 Tahun Tak Pulang, Diduga Disekap Majikannya di Arab Saudi
Artinya, sudah 18 tahun Surani tak pulang ke rumahnya.
"Surani mengambil cuti selama dua sampai tiga bulan pada 2002 untuk kembali ke Indonesia," terang Suharno.
Awalnya diberlakukan baik
Suharno menjelaskan Surani awalnya diperlakukan dengan baik oleh majikannya.