Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Alhamdulillah, Dihukum Mati Dek''

dalam nota pembelaannya Zuraida mengaku menyesal terhadap perbuatannya membunuh hakim Jamaluddin

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ''Alhamdulillah, Dihukum Mati Dek''
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan, Zuraidah Hanum yang juga istri korban Jamaluddin menangis saat memperagakan adegan rekonstruksi atau reka ulang pembunuhan Jamaluddin, di Perumahan Grand Monaco, Rabu (16/1/2020). Kasus dugaan pembunuhan berencana seorang hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin, dilakukan oleh istri korban yang menjadi otak pembunuhan dengan motif karena permasalahan rumah tangga. 

Saat ditemui seusai persidangan, Kenny mengaku puas dengan putusan tersebut.
"Cukup puaslah dengan putusan ini, karena memang ini yang kami harapkan," tuturnya.

Sementara, untuk hukuman dua pelaku lainnya, baik Kenny maupun Rajif memilih untuk tidak memberikan komentar.

"Kami no comment untuk hukuman dua pelaku lainnya," cetus Rajif.

Ketiga terdakwa sendiri sebelumnya dituntut seumur hidup oleh Penuntut Umum yang diketuai langsung oleh Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri
(Kejari) Medan, Parada Situmorang.

Dalam amar tuntutannya, Penuntut Umum menyatakan bahwa tak ada yang bisa dimafaatkan dari perbuatan ketiga terdakwa, karena telah bersikap keji dan sadis.

Khusus Zuraida, Penuntut Umum menyatakan bahwa istri hakim Jamaluddin itu dinilai sangat tega membunuh korban yang bukan lain adalah suaminya sendiri.

Zuraida sendiri hanya menangis mendengar nota pembacaan putusan yang dibacakanhakim kemarin.

Berita Rekomendasi

Tangisnya semakin menjadi-jadi saat hakim membacakan kesaksian bahwa anaknya, Shakira Rijatunisa, sempat akan dicabuli oleh Jamaluddin.

Bahkan suara isak tangisnya terdengar ke dalam ruang sidang melalui video conference.

Sebelumnya, dalam nota pembelaannya Zuraida mengaku menyesal terhadap
perbuatannya membunuh hakim Jamaluddin.

Ia pun menyatakan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang merasa kehilangan.

Selain itu, ia menyatakan bahwa dirinya masih memiliki anak yang masih kecil dan butuh perhatian orang tua.

Sementara terdakwa Jefri Pratama dan Reza Fahlevi dalam nota pembelaannya
kompak menyatakan mereka berdua hanyalah ikut-ikutan dan disuruh oleh Zuraida
Hanum.

"Karena saya di iming-imingi oleh rumah, kantor, dan uang yang mulia," kata
Jefri di dalam pleidoinya.(tribun medan/vic/cr2)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas