Viral Cuitan Warganet soal Pilihan Tak Menyusui yang Harus Dihargai, Ini Respons Aktivis Perempuan
Cuitan seorang warganet yang menyebut tidak memberi air susu ibu (ASI) adalah pilihan yang harus dihargai, menjadi viral di media sosial.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Cuitan seorang warganet yang menyebut tidak memberi air susu ibu (ASI) adalah pilihan yang harus dihargai, menjadi viral di media sosial.
Diketahui, cuitan tersebut menjadi ramai diperbincangkan setelah diunggah akun Instagram @lets.talkandenjoy pada Sabtu (4/7/2020).
Dalam cuitannya, akun Twitter tersebut mempertanyakan soal peraturan bagi perempuan yang wajib memberi ASI pada anaknya.
"Aturan dari mana ibu harus menyusui anaknya? Menyusui itu pilihan perempuan yang sudah jadi ibu untuk anaknya.
Tidak menyusui juga pilihan yang harus dihargai. Woman's body, woman's choice," tulisnya.
Aktivis Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, Fitri Haryani, memberikan pendapatnya terhadap cuitan tersebut.
Fitri menyebut, perempuan yang tidak memberi ASI pada anaknya memang pilihan yang harus dihargai.
Ia pun juga tak setuju jika ada ibu yang tak memberi ASI pada anaknya dianggap telah menyalahi aturan.
"Menurut saya itu tidak ada yang salah dari pernyataan tersebut, kita memang perlu menghargai," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/7/2020).
"Selama ini menurut banyak orang, menyusui dianggap sebagai bagian kodrat perempuan."
"Kemudian disaat itu tidak dilakukan maka dianggap sesuatu yang menyalahi aturan," lanjutnya.
Namun, Fitri menegaskan, memberi ASI bagi sang anak merupakan hak dari perempuan tersebut.
Ia pun menilai, ada kondisi di balik pilihan seorang perempuan tidak memberi ASI bagi anaknya.
"Menyusui sebenarnya bagian dari hak perempuan atau peran gender."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.