Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Cuitan Warganet soal Pilihan Tak Menyusui yang Harus Dihargai, Ini Respons Aktivis Perempuan

Cuitan seorang warganet yang menyebut tidak memberi air susu ibu (ASI) adalah pilihan yang harus dihargai, menjadi viral di media sosial.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Viral Cuitan Warganet soal Pilihan Tak Menyusui yang Harus Dihargai, Ini Respons Aktivis Perempuan
Indiana Express
(ILUSTRASI) Cuitan seorang warganet yang menyebut tidak memberi air susu ibu (ASI) adalah pilihan yang harus dihargai, menjadi viral di media sosial. 

"Dilihat dulu pertimbangannya kenapa perempuan tidak mau menyusui, apakah ada kondisi kesehatan yang kemudian dia tidak dapat menyusui."

"Atau pertimbangan yang lain yang kemudian kita tidak bisa langsung menjustifikasi," terang dia.

Dirinya lalu mengungkapkan, hak bagi anak untuk menerima ASI memang sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan.

"Memang ada hak anak kalau berbicara soal kebutuhan ASI, dan itu sudah dicanangkan juga oleh Kemenkes tentang peraturan pemberian ASI eksklusif," ungkapnya.

Namun, perempuan juga mempunyai hak untuk membuat pilihan atas dirinya.

"Banyak paham yang mempengaruhi, salah satunya feminis liberal, yang kemudian melihat akan otoritas tubuh merupakan hak mutlak perempuan itu sendiri dengan bebas dan merdeka," jelas Fitri.

Baca: Langgar UU Lalu Lintas, Ibu-ibu yang Joget TikTok di Jembatan Suramadu Didenda Rp 500 Ribu

Baca: Kisah Pilu Seorang Ibu Pengidap Kanker Otak yang Berhasil Melahirkan Bayi Kembar

Baca: Ibu Hamil Wajib Tahu, Kenali Tanda-tanda Keguguran hingga Cara Mencegahnya

Ilustrasi menyusui
Ilustrasi menyusui (Aeroflow Breastpumps)

Mengenai pro dan kontra atas cuitan tersebut, dirinya mengungkapkan karena adanya pemahaman yang tak sama.

Berita Rekomendasi

Ia pun akan menghargai pendapat tersebut, meski tetap akan memilih memberi ASI pada sang anak.

"Kalau saya secara pribadi, menghargai perempuan tersebut."

"Tetapi pilihan saya sendiri akan menyusui dengan ASI eksklusif, dikarenakan tidak ada soal gangguan kesehatan yang saya alami, maupun pertimbangan nilai ekonomis, maupun kebutuhan nutrisi dan gizi anak," ungkapnya.

Fitri pun menyinggung soal Convention on the Elimination of All Forms of Discrimintion Against Women atau Konvensi CEDAW.

"Dalam konvensi CEDAW, hak perempuan dalam kesehatan terutama kesehatan reproduksi itu sebenarnya juga sudah diatur."

"Soal pilihan melahirkan, seksualitas, sampai hak dalam perkawinan itupun sudah diatur di dalamnya," jelas dia.

Baca: Sempat akan Dipenjarakan Gara-gara Motor, Ibu Kalsum Adukan Balik Anaknya ke Polisi soal Warisan

Baca: Bukan Usia yang Jadi Tolok Ukurnya, Ini Tanda Bayi Sudah Siap Diberi Makanan Pendamping ASI

Baca: Selain untuk Jaga Imunitas, ASI Juga Paling Manjur untuk Mencegah Alergi Pada Anak

Ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi ibu menyusui (Pixabay)

Ia menegaskan, menyusui merupakan hak perempuan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas