Saksi Kasus Kuli Bangunan Tewas Dicangkul Alami Lebam di Tubuh dan Wajah, Petinggi Polsek Diperiksa
Saksi atas kasus tukang bangunan yang tewas dicangkul diduga alami penyiksaan. Saksi bernama Sarpan mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Saksi atas kasus tukang bangunan yang tewas dicangkul diduga alami penyiksaan.
Saksi bernama Sarpan mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya setelah diperiksa selama beberapa hari.
Terkait dugaan penyiksaan saksi kasus pembunuhan yang dilakukan kepada Sarpan (57) oleh Polsek Percut Seituan, dua petinggi Polsek diperiksa.
Hal ini dibenarkan, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan kepada Tri bun-medan.com, Rabu (8/7/2020).
Ia menyebutkan bahwa kedua petinggi tersebut yang diperiksa terkait penganiayaan saksi tersebut adalah Kanit Reskrim Iptu Luis Beltran dan Panit Reskrim.
"Kalau anggotanya diperiksa memang betul, Kanit dan Panit Reskrim yang sudah diperiksa," tuturnya.
Namun, terkait isu yang menyebutkan bahwa Kapolsek Percut Seituan, Kompol Otniel Siahaan sudah dibebastugaskan, Tatan belum mendapatkan kabar tersebut.
Baca: 17 Perusuh di Kabupten Madina Jadi Tersangka, Kepala Desa Masih Jadi Saksi
Baca: Suami Tega Aniaya Istri Gegara Cemburu Buta, Dipukul Gagang Cangkul hingga Tewas, Dibekap 12 Jam
"Aku belum dapat info itu. Aku belum dapat, nanti kalau dapat info itu benar atau tidak," sebutnya.
Para petinggi Mapolsek Percut Sei Tuan tersebut diperiksa oleh Propam Polrestabes Medan.
Seperti diketahui, Sarpan merupakan saksi dalam Kasus pembunuhan sadis di Jalan Sidumolyo Gg Gelatik Pasar 9 Desa Sei Rotan Kecamatan Percutseituan, pada 2 Juli 2020 lalu.
Sarpan diperiksa hingga berhari-hari di Mapolsek Percutseituan, terkait kematian buruh bangunan bernama Dodi Somanto alias Andika (41).
Ia juga diduga mendapat perlakuan tidak menyenangkan selama menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembunuhan.
Jelas terlihat bekas-bekas lebam di sebagian tubuh dan wajahnya saat Sarpan menunjukkan diri di depan awak media, Selasa (7/7/2020) sore.
Pria yang menggunakan batik biru dan peci putih ini menjelaskan kejadian awal dirinya sebagai saksi.
"Kejadiannya Kamis sekitar jam 3 ada pembunuhan. Dicangkul sama yang namanya Anjas. Setelah itu dibawalah saya ke TKP Percutseituan, diproseslah saya di sana, ditanyai gini-gini, pelakunya si Anjas," ucapnya yang ditemui di kawasan Simpang Jodoh Tembung, Kabupaten Deliserdang, Selasa.
Sambil memperlihatkan wajah dan tubuhnya yang lebam dan terlihat biru, Sarpan secara lugas menyebutkan bahwa kondisi ini disebabkan pukulan demi pukulan yang dilakukan oknum polisi.
"Dada sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan muka. Mata dilakban, malam itu. Dimasukkan ke dalam sel tahanan sementara," ujarnya.
Sambung pria bertubuh gempal ini, petugas kepolisian cuma bertanya siapa pelaku pembunuhan tersebut.
“Cuma nanya gitu aja, siapa pelakunya? (Dijawab) Anjas, ditendang awak. Asal (jawab) Anjas langsung ditendang,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Sidomulyo Gg Gelatik Pasar IX, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percutseituan dihebohkan kasus pembunuhan, Kamis (2/7/2020) siang.
Seorang pria yang bekerja sebagai kuli bangunan tewas bersimbah darah.
Adapun identitas korban yakni Dodi Sumanto alias Andika (41).
Ia diduga tewas usai dicangkul di bagian kepalanya oleh pelaku.
Informasi dihimpun wartawan, peristiwa mengenaskan ini berawal saat korban bersama temannya tengah bekerja merehab dinding kamar rumah di Jalan Sidomulyo Gg Gelatik Pasar IX.
Siang itu, korban baru saja memulai bekerja setelah istirahat makan siang.
Ketika korban sedang mengaduk aduk semen di ruang tamu, tiba tiba seorang pemuda berinisial A (24) datang dan mengayunkan cangkul ke leher korban.
Baca: Janda di Sidoarjo Diduga Menjadi Korban Pembunuhan, Mobil Hilang Terekam CCTV Tinggalkan Perumahan
Baca: Terungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Jambi, Terkait Hutang Ayah Korban
Korban langsung terkapar berlumuran darah.
Pelaku disebut-sebut sebagai anak pemilik rumah tempat korban bekerja.
Warga setempat, Anto mengatakan, setelah mencangkul korban, pelaku langsung diam dan menangis.
"Setelah mencangkul korban, pelaku yang ada stresnya langsung diam dan kemudian menangis," ujarnya.
Terkait kejadian tersebut, Polsek Percut yang menerima informasi tersebut, langsung ke TKP dan membawa korban ke RS Bhayangkara Medan.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "2 Petinggi Polsek Percut Seituan Diperiksa terkait Penganiayaan Sarpan Saksi Kasus Pembunuhan"