Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Manisnya Bisnis Buah Naga Organik Wonogiri Sampai ke Jerman

Hampir di setiap pekarangan rumah warga dan di tepi jalan desa, terutama di wilayah Beji, Kecamatan Nguntoronadi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Manisnya Bisnis Buah Naga Organik Wonogiri Sampai ke Jerman
Istimewa
Budidaya buah naga organik di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, banyak tersebar di pekarangan dan di sepanjang tepian jalan desa. Tampak warga membersihkan buah setelah dipanen. 

TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - Budidaya buah naga organik di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, banyak tersebar di pekarangan dan di sepanjang tepian jalan desa.

Hampir di setiap pekarangan rumah warga dan di tepi jalan desa, terutama di wilayah Beji, Kecamatan Nguntoronadi.

Posisi wilayah desa yang berada di areal perbukitan cukup sulit untuk mendapatkan lahan yang berupa hamparan.

Inisiasi penanaman buah naga pada awalnya adalah untuk pemberdayaan masyarakat.

Namun tak dikira ternyata manfaatnya sangat terasa bagi masyarakat, terutama dari sisi peningkatan nilai tambah maupun peningkatan penghasilan.

Baca: Ekspor Buah Melesat di Tengah Pandemi Covid-19

Petugas PPL Kecamatan Nguntoronadi, Wahyu Nugroho menjelaskan bahwa buah naga dari kawasan ini telah menjadi produk unggulan ekspor ke Jerman.

Setidaknya sekitar 750 kg per minggu, buah naga organik rutin dikirim ke Jerman.

Berita Rekomendasi

“Hampir semua keluarga di Desa Beji menanam buah naga organik dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk organik cair yang diproduksi sendiri oleh petani,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (8/7/2020).

Wahyu mengatakan, setiap pekarangan rumah rata-rata memiliki 5 sampai 10 tiang beton penyangga pohon buah naga dan tiap tiang berisi 4 - 5 pohon.

“Ada sekitar 300 petani buah naga dan 97 di antaranya sudah bersertifikasi internasional,” tambahnya.

Wahyu menambahkan untuk lahan yang sudah ada jumlah produksi buah naga ditaksir mencapai 15-16 ton per musim. Semuanya sudah standar organik untuk pasar Eropa.

“Jumlah itu akan terus ditambah untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara yang belum terpenuhi seluruhnya yaitu sebesar 1 ton perminggu,” beber dia.

Kemitraan dengan eksportir buah naga semakin meningkatkan pendapatan petani karena biasanya buah naga yang dijual di pasar lokal dengan harga fluktuatif, bergantung pada kondisi pasar.

Sedangkan untuk harga buah naga ekspor mencapai Rp. 20.000/kg dengan harga tetap sesuai perjanjian kerjasama dengan eksportir.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas