Guru SD Tewas dalam Ember, Kakak Korban Sebut Pelaku Sering Mencuri: Nyawa Dibayar Nyawa
Diketahui, Efriza adalah guru SD 11 Muara Telang, Marga Rahayu, Sumber Marga Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Pihak keluarga guru SD yang tewas dalam ember, Efriza Yuniar (50) alias Yuyun angkat bicara.
Diketahui, Efriza adalah guru SD 11 Muara Telang, Marga Rahayu, Sumber Marga Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kakak Efriza, Muhammad Gani (57) sudah curiga bahwa pelaku pembunuhan adalah tetangga sang adik.
Gani mengatakan, berdasarkan keterangan dari tetangga yang tinggal disekitar rumah korban, sebelum kejadian itu berlangsung, seorang pemuda inisial AC sempat tepergok mencuri celengan anak sekolah yang ada di rumah Efriza.
Baca: Fakta Penemuan Jasad Guru SD di Ember, Pelaku Kecanduan Film Porno, Sering Intip Korban saat Mandi
Baca: Bocah 5 Tahun Dicabuli dan Dibunuh Pengantin Baru, Ibu Korban Menangis: Minggu Depan Dia Masuk TK
Nyawa dibayar nyawa...
Pelaku yang ketika itu tertangkap tangan, sempat dinasehati oleh korban untuk tidak melakukan perbuatan itu lagi.
"AC itu sekarang dibawa ke Polsek. Anak itu memang suka mencuri di rumah adik saya. Dari keterangan warga di sana, pemuda itu memang nakal," kata Gani.
Gani pun meminta agar pelaku pembunuhan adiknya itu bisa dihukum setimpal. Lantaran korban telah dibunuh secara sadis.
"Kalau bisa nyawa dibayar nyawa," ujarnya.
Korban dikenal baik di lingkungannya
Sementara itu, Jamaludin (53) yang juga tetangga korban menuturkan, AC merupakan pemuda berumur sekitar 18 tahun dan sering nongkrong di depan rumah Efriza.
Ia pun tak menampik jika AC juga terkenal sebagai pemuda yang suka mencuri. Terutama di kediaman korban.
"Sudah sering kepergok (mencuri), warga yang lain juga curiga itu. AC sudah dibawa ke Polsek. Kami memang curiga pelakunya orang sekitar sana. Korban ini dikenal baik tidak pernah berulah," ucapnya.
Sedangkan Triana (52) juga mengutarakan hal yang sama. Pemuda itu menurutnya bekerja serabutan sebagai kernek kapal ketek. Namun, sering berulah di kampung tersebut.