Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuh Guru SD di Banyuasin Ditangkap Polisi, Motifnya Pemerkosaan

Hanya dalam hitungan jam polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan Efriza Yuniar (50) wanita yang berprofesi sebagai guru SD di Banyuasiasin

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pembunuh Guru SD di Banyuasin Ditangkap Polisi, Motifnya Pemerkosaan
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ilustrasi pelaku kejahatan. 

Setelah melakukan pembunuhan, lalu tersangka keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar.

Kemudian anak kunci tersebut diselipkan dari bawah pintu.

Seorang anggota polisi jajaran Polres Banyuasin menunjukkan lokasi ditemukannya mayat seorang guru SD di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Seorang anggota polisi jajaran Polres Banyuasin menunjukkan lokasi ditemukannya mayat seorang guru SD di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel. (handout)

Untuk motifnya, jelas AKBP Danny, tersangka memperkosa korban dikarenakan sebelumnya tersangka sudah menonton film dewasa.

Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.

Dari penangkapan tersangka diamankan barang bukti berupa 1 handphone merk Nokia, 1 handphone merk Vivo, ember warna hijau, 1 charger handphone warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah baju warna hitam adidas.

Kini tersangka diamankan di Mapolres Banyuasin. 

3 hari tak mengajar

Berita Rekomendasi

Seorang guru SD di Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ditemukan tewas dengan tangan terikat di rumahnya, Kamis (9/7/2020).

Diduga kuat wanita berusia 45 tahun tersebut menjadi korban pembunuhan.

Saat ditemukan korban dalam kondisi tidak memakai busana di dalam ember berukuran 60 sentimeter.

Kapolres Banyuasin, AKBP Danny Ardiantara Sianipar, membenarkan adanya kasus penemuan mayat seorang guru tersebut.

Baca: Peran Istri dalam Kaburnya 5 Tahanan dari Polsek Sukarame Palembang, Bawa Gergaji yang Diselipkan

Jenazah korban pertama kali ditemukan empat temannya sesama guru.

Awalnya keempat guru tersebut mendatangi rumah korban karena korban sudah tiga hari tidak masuk sekolah dan tidak mengajar.

Saat tiba, keeempat guru tersebut mendapati rumah korban dalam keadaan terkunci.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas