Alasan Massa di Sumedang Tolak RUU HIP: Disinyalir Bisa Bangkitkan Paham Komunis dan Timbul Gejolak
Penolakan terhadap RUU HIP muncul di Kabupaten Sumedang. Massa meminta agar RUU HIP dibatalkan.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Penolakan terhadap RUU HIP muncul di Kabupaten Sumedang.
Massa meminta agar RUU HIP dibatalkan.
RUU HIP disinyalir bisa membangkitkan paham komunis.
Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ditolak sejumlah organisasi masyarakat (Ormas), Front Pembela Islam (FPI) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang ada di Kabupaten Sumedang.
Penolakan ini mereka sampaikan ke anggota DPRD Kabupaten Sumedang, pada Minggu (12/7/2020) dengan cara menggelar aksi solidaritas yang dihadiri ratusan massa dari berbagai organisasi tersebut.
Menurut Koordinator aksi Dedi Mulyadi, dengan adanya RUU HIP ini disinyalir bisa membangkitkan paham komunis yang sudah memiliki sejarah kelam.
"Jadi, kami anak-anak NKRI di Sumedang menolak adanya RUU HIP," ujarnya saat ditemui disela pelaksanaan aksi solidaritas di depan Kantor DPRD Kabupaten Sumedang, Minggu (12/7/2020).
Atas hal tersebut, pihaknya meminta agar RUU HIP itu dibatalkan karena jika tetap disahkan, nantinya bisa menjadi gejolak di negara ini.
"Kami warga Sumedang termasuk Ormas, OKP dan majelis taklim menyatakan sikap tersebut (menolak RUU HIP)," kata Dedi.
Aksi solidaritas yang digelar dari mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 ini massa aksi berkumpul di depan kantor DPRD dan langsung bergerak komvoi hingga Bunderan Alam Sari.
Baca: Tolak RUU HIP, Pancasila Ideologi Bangsa yang Final dan Harga Mati
Baca: Pemuda Pancasila Ingatkan Jokowi agar Waspada Bisikan-bisikan Soal RUU HIP
Baca: Wasekjen MUI Desak DPR segera Cabut RUU HIP dari Prolegnas
"Kami akan long march dari DPRD menuju Bunderan Alam Sari. Ada yang berjalan kaki, dan ada juga yang menggunakan kendaraan," ucapnya.
Pihaknya memastikan, dalam aksi ini semua massa pasti menerapkan protokol kesehatan dan tidak ada kegiatan yang dilakukan diluar tata tertib.
"Tapi ada ikhwan-ikhwan kita yang terhalang isu bahwa aksi ini tidak resmi, padahal aksi ini Insya Allah resmi dan itu sudah disetujui oleh pihak yang berwenang," ujar Dedi.
Pantauan Tribun Jabar di lokasi, sejumlah perwakilan dari berbagai ormas, FPI dan OKP silih berganti berorasi di atas mobil pikap dengan menggunakan pengeras suara.
Gema suara takbir menggema di depan kantor DPRD dan hal ini menyita perhatian dari warga yang sedang menikmati akhir pekan di sekitar Alun-alun Sumedang.
Tak hanya itu, sejumlah bendera besar pun terus dikibarkan oleh massa yang hadir dalam aksi yang dikawal ketat oleh sejumlah aparat kepolisian dari Polres Sumedang.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Ini Alasan Sejumlah Ormas dan OKP di Sumedang Menolak RUU HIP"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.