Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Warga Gresik Jadi Korban Oknum Perusahaan Pembiayaan, Beli Motor Kontan, BPKB Malah Disita

Belasan kepala desa di Kabupaten Gresik menggeruduk sebuah kantor pembiayaan kendaraan bermotor

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ratusan Warga Gresik Jadi Korban Oknum Perusahaan Pembiayaan, Beli Motor Kontan, BPKB Malah Disita
Willy Abraham/Surya
200 Warga Gresik Korban Kredit Fiktif FIF, Beli Tunai BPKB Motor Disita, Begini Modusnya 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Belasan kepala desa di Kabupaten Gresik menggeruduk sebuah kantor pembiayaan kendaraan bermotor di Gresik, Selasa (14/7/2020).

Pasalnya, ratusan warga mereka diduga menjadi korban penipuan oleh oknum pembiayaan kendaraan bermotor, FIF.

Sekitar 200 warga melaporkan kepada kades masing-masing karena mereka merasa jadi korban penipuan.

Warga awalnya mengeluhkan, pembelian sepeda motor dilakukan secara tunai, tapi BPKB-nya tak kunjung keluar alias di disita.

Baca: Tunggak Kredit Motor Dua Bulan, Warga Palembang Ditodong Senjata Api Debt Collector

Baca: Mata Elang dan Ojek Online Bentrok di Rawamangun, Dipicu Masalah Kredit Motor

Karenanya mereka merasa menjadi korban kredit fiktif FIF yang berkantor di Jalan Kartini.

Dari situlah terkuak modus operandi yang dilakukan oknum-oknum di dalam FIF.

Para kades pun menuntut, karena warga mereka menjadi korban kredit fiktif FIF.

Berita Rekomendasi

Gara-garanya warga membeli motor secara tunai atau cash namun terdaftar sebagai debitur.

Sontak, mereka kaget dengan perubahan tersebut karena BPKB motor yang mereka beli dengan cash tidak kunjung keluar.

Para pembeli motor ini akhirnya melapor ke kepala desa.

Sehingga para kepala desa itu sepakat berkumpul dan mendatangi kantor FIF di jalan R.A Kartini, Kecamatan Kebomas, Selasa (14/7/2020).

Para kepala desa ini menanyakan nasib para warganya yang tiba-tiba menjadi debitur.

Ketika Pihaknya menanyakan solusi kepada FIF namun jawabannya tidak kunjung ada kepastian.

"Kedatangan kita untuk menanyakan manajemen FIF agar ada solusi yang terbaik tapi jawabannya tidak menyenangkan kita," kata Ketua Aosisasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim, Selasa (14/7/2020).

Pihaknya menuntut dua hal, pertama mengembalikan BPKB warga.

Kedua, harus pemutihan BI checking warga karena tidak pernah merasa pinjam.

"Karena pada posisi sekarang ini banyak warga yang tidak merasa pinjam tidak bisa mengakses di perbankan karena persoalan di FIF ini," terangnya.

Total mencapai 200 korban yang diperjuangkan.

Ternyata jumlah kredit fiktif FIF ini lebih dari itu dan berpotensi bertambah.

"Saya tidak tahu katanya ada tambahan tapi belum masuk ke kita," ucapanya.

Dikatakannya, dalam rapat tertutup bersama pihak FIF, memang benar di dalam ada kesalahan SOP pengabsahan orang mendapat kredit.

"Mereka membenarkan, ada beberapa oknum bermain di situ.

Kami menekankan menjadi tanggungjawab manajemen FIF karena bagaimana warga tidak ada kontrak muncul sebagai debitur di FIF.

SOP terkait proses memperoleh kredit kan tidak dilalui, warga tidak pernah dikunjungi tidak pernah ada kontrak, tidak pernah ada apa-apa.

Tidak ada pernah ada perjanjian akad.

Masih dicari oleh FIF oknumnya.

Intinya manajemen FIF tidak boleh angkat tangan," kata dia.

Yatim tidak segan-segan akan melaporkan FIF ini kepada Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dan melakukan hearing DPRD Kabupaten Gresik.

"Bagaimanakah ini harus ditindaklanjuti karena menyangkut warga masyarakat Gresik, banyak jumlahnya harus dipikirkan bareng-bareng. Jangan sampai tidak merasa pinjam dikorbankan menjadi BI checking," terangnya.

Sementara itu, salah satu korban bernama Misbakhul Aziz mengaku tidak pernah kredit.

Bahkan sepeda motor Honda Scoopy yang dibelinya di sebuah showroom di Sidayu dibeli cash.

Uang Rp 20 juta langsung diserahkan.

"Saya merasakan rugi, beli cash dimasukkan kredit.

Bukti pelunasan ada semua ada.

Beli motor scoopy Rp 20 juta beli di showroom Sidayu.

Melalui showroom tanpa melalui sales.

Pihak showroom mau tanggungjawab mau mengurus ini sudah satu tahun.

Tidak tahu kapan BPKB keluar," kata dia dengan nada pasrah.

FIF tidak bisa diwawancarai

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak FIF tidak bisa dimintai keterangan.

Saat didatangi awak media, pihak petugas keamanan bernama Agus Cahyono mengaku pihak FIF masih rapat.

"Tidak bisa ditemui, sedang rapat membahas masalah ini," tuturnya. (Willy Abraham)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 200 Warga Gresik Korban Kredit Fiktif FIF, Beli Tunai BPKB Motor Disita, Begini Modusnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas