Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam, Wali Kota Solo Beri Klarifikasi: Oranye Kemerah-merahan
Penyebutan Kota Solo sebagai zona hitam penyebaran Covid-19 membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Meski begitu Rudy meminta agar masyarakat tetap waspada tertib menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Masyarakat wajib hukumnya waspada," terangnya.
Ia mengatakan, pengetatan protokol kesehatan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
"Bukan berarti Pemkot arogan, kita ini sayang dengan masyarakat," jelasnya.
Baca: Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam, Wali Kota Solo: Agar Masyakarat Lebih Waspada
Sebelumnya, lonjakan kasus positif corona di Kota Solo terjadi pada Minggu (12/7/2020).
Lonjakan tersebut kemudian menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat.
Sebab, dalam satu hari terjadi penambahan sebanyak 18 kasus baru.
Karena tingginya peningkatan itu, Solo juga disebut sebagai zona hitam penyebaran Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani.
"Solo tidak pernah mencatat (kasus Covid-19) sebanyak ini. Ini Solo sudah zona hitam," kata Ahyani, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Solo Masuk Zona Hitam Covid-19, Wali Kota: Bolehlah, Biar Masyarakat Lebih Waspada
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penyebutan zona hitam tersebut agar membuat masyarakat lebih waspada.
Mengingat, rata-rata kondisi normal sebelumnya penambahan yang terjadi biasanya hanya di angka satu hingga dua kasus.
Namun, pada Minggu tersebut, sehari mencapai 18 kasus positif Covid-19.
"Zona hitam itu biar masyarakat lebih waspada, secara indikator Solo belum masuk zona hitam."
Baca: FX Rudy Dianggap Berlebihan karena Tetapkan Solo Zona Hitam Corona: Lha Ini Langsung 18 Positif