Kesedihan Risma Melepas Kadis Andalannya yang Gugur, Sempat Histeris dan Dipegangi agar Tak Jatuh
Suasana sedih menyelimuti prosesi pemakaman Kepala DP5A Surabaya Chandra Oratmangun
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana sedih menyelimuti prosesi pemakaman Kepala DP5A Surabaya Chandra Oratmangun, Rabu (15/7/2020).
Chandra merupakan pasien Covid-19, namun sebelum meninggal sudah dinyatakan negatif virus corona.
Kesedihan terpancar dari orang-orang yang hadir dalam acara pemakamannya di TPU Keputih Surabaya.
Tak terkecuali, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Bahkan orang nomor satu di Surabaya ini histeris dan tak mampu mengendalikan emosinya hingga terlihat lemas.
Hal itu terlihat saat ia menyampaikan sambutan terakhir kepada mendiang saat upacara pemakaman. Bahkan tubuh Risma seolah tak kuasa berdiri.
Baca: Lihat Warga Bandel Tak Pakai Masker, Risma Beri Hukuman Push Up: Awas Kalau Kamu Ulangi
Beberapa orang sempat memeganginya agar Risma tidak jatuh saat berjalan.
"Terimakasih sudah memberikan semuanya," kata Risma sembari sesenggukan.
Suaranya terdengar parau. Tangis kesedihan Risma tak terbendung melepas Kepala OPD yang dinilai tangguh dan cekatan itu.
Kesedihan Risma itu lantaran mendiang Chandra Oratmangun dinilainya banyak berjasa dalam pelayanan kepada masyarakat.
Baca: Risma Curhat, Blak-blakan Merasa Diserang Secara Pribadi, Sakit Mbak Jadi Pemimpin, Sakit Sekali
Maklum, Chandra sudah belasan tahun di Pemkot Surabaya.
Saat menyampaikan sambutan itu, Risma terlihat dipegangi oleh pejabat Pemkot.
Beberapa kali Risma terlihat menunduk lantaran kesedihannya seolah tak tertahan.
Saat upacara pemakaman itu, jajaran Pemkot Surabaya hadir di lokasi.
Beberapa jam sebelum dimakamkan, Risma sempat menyampaikan keterangan terkait figur mendiang Chandra Oratmangun di mata dirinya.
Perempuan berdarah Ambon itu, termasuk istimewa bagi Risma.
Baca: Surabaya Disebut Gugus Tugas Covid-19 Jatim Bisa Seperti Wuhan, Ini Reaksi Tak Terduga Risma
"Saya juga merasa kehilangan sekali sosok beliau. Beliau meninggalkan kami semua dalam kondisi yang sangat baik," kata Risma.
Risma menilai Kepala DP5A itu berdedikasi tinggi, telaten, sabar dan ringan tangan dalam mengerjakan segala amanah yang diberikan.
Selain itu, selalu sabar dan dikenal figur yang murah senyum.
Sebelum menjadi Kepala DP5A Surabaya, Chandra pernah menjadi salah satu Kabid di BPB Linmas, sebelum akhirnya diangkat menjadi Kepala Dinas PMK.
Di PMK itulah, dedikasi dan loyalitas Chandra terbukti hingga namanya melejit sebagai figur tangguh.
Risma mengaku semakin yakin akan ketekunan, kepekaan serta ketulusan Chandra dalam mengemban tugasnya.
Sebab itu, beberapa waktu lalu, Chandra mendapat amanah dari Pemkot untuk membantu mendistribusikan bantuan kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19.
Dia berharap semua dapat tabah. Meski berat, termasuk keluarga yang ditinggalkan, diharap dapat sabar atas kepergian mendiang.
"Kita harus percaya, Tuhan memanggil lebih cepat karena Tuhan menyayangi Bu Chandra, terima kasih Bu Chandra jasamu terhadap pemerintah dan kota tidak pernah kami lupakan," ungkap Risma.
Bukan karena COVID-19
Sebelumnya, kabar duka meninggalnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Chandra Oratmangun dibenarkan oleh Pemkot Surabaya, Senin (13/7/2020) petang.
Chandra Oratmangun tutup usia dengan status negatif setelah dua kali menjalani swab test setelah dinyatakan positif Covid-19.
"Kami sampaikan Pemkot Surabaya berbela sungkawa," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat ditemui di kantornya.
Sebelumnya Chandra Oratmangun menjadi satu diantara dua Kepala Dinas di Pemkot Surabaya yang terpapar Covid-19.
Setelah dinyatakan positif, Chandra Oratmangun menjalani perawatan.
Kemudian dua kali test PCR yang dilakukan dia dinyatakan negatif.
Swab terakhir baru selesai kemarin.
Saat dirawat, Chandra Oratmangun kabarnya memang sempat menggunakan ventilator.
Febri menyebut kondisi Kepala DP5A itu terus membaik.
Namun, Chandra Oratmangun harus tutup usia pada Senin petang sekitar pukul 17.30 WIB.
Menurut informasi dari dokter yang diterima Febri, Chandra Oratmangun memiliki penyakit infeksi bakteri.
"Dirawat sekitar 2 mingguan gitu lah," kata Febri
Chandra Oratmangun meninggal saat menjalani perawatan di RS Husada Utama Surabaya. (Yusron Naufal Putra)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tri Rismaharini Nyaris Jatuh Saat Pemakaman Chandra Oratmangun, Suara Parau & Tak Kuasa Tahan Tangis