Warga Nagari Lubuk Alung di Padang Pariaman Tingkatkan Kewaspadaan Usai Dengar Auman Harimau
Niar memperkirakan auman suara harimau itu diduga berasal dari induk harimau yang mencari anaknya.
Editor: Eko Sutriyanto
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebutkan beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik antara satwa Harimau dan manusia.
Sejauh ini, konflik itu masih terjadi antara satwa dilindungi Harimau Sumatera dengan manusia di Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, terjadi konflik antara Harimau Sumatera dan manusia atau warga di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar.
Pihak BKSDA berhasil mengevakuasi dua harimau yang bernama Putri Singgulung dan Putra Singgulung.
Hingga saat ini, kedua harimau tersebut dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo.
Harimau yang dievakuasi dari Padang Pariaman ke PR-HSD ARSARI, Selasa (14/7/2020). (ISTIMEWA)
Namun, kembali terjadi konflik di Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Akibatnya, ada tujuh ekor kambing milik warga mati akibat diterkam satwa liar.
"Selanjutnya kami akan terus memonitor di lokasi ini (ditangkapnya Harimau Sumatera)," kata Kepaka Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumbar, Eka Damayanti, Senin (13/7/2020) lalu.
Kata dia, terjadinya konflik antara harimau dan manusia memang kerapkali yang telah ditanganinya.
Namun, tidak selalu dilihat dari sisi satawanya, karena dapat juga dilihat dari sisi luarnya atau masyarakat.
"Banyak sekarang daerah yang dahulunya hutan menjadi daerah terbuka, dan masyarakat banyak bermukim atau beraktivitas di daerah tersebut," ujar Eka.
Baca: Dua Bocah Kakak Adik di Padang Pariaman Tewas Tenggelam di Bekas Galian Tambang, Begini Kronologinya
Akhirnya, kata Eka pada saat adanya kemunculan satwa liar lalu menimbulkan konflik.
Sebaliknya, imbuh Eka jika masyarakat tidak beraktivitas di lokasi kawasan habitat satwa liar tersebut, maka tidak akan ada terjadi masalah.
"Kalau untuk harimau yang tertangkap hari ini sudah berada di luar areal kawasan hutan lindung," katanya.
Disebutkannya, Harimau Sumatera koridornya terbentang dari Sumatera Utara sampai ke Lampung yaitu Bukit Barisan Selatan.
Ia mengatakan hutan lindung stutus fungsinya adalah mendukung habitat satwa liar.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Warga Dengar Harimau Mengaum di Padang Pariaman, Diduga Induk 'Ciuniang Nurantih' Cari Anaknya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.