Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marak Aksi Pamer Alat Vital, Psikolog Beberkan Cara Hadapi Pelaku: Jangan Terlihat Panik dan Cuek

Aksi pamer alat vital di jalan marak terjadi, Psikolog beberkan cara menghadapi pelaku, ungkap jangan terlihat panik dan cuek.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Marak Aksi Pamer Alat Vital, Psikolog Beberkan Cara Hadapi Pelaku: Jangan Terlihat Panik dan Cuek
Shuttershock
Ilustrasi pelecehan seksual pada gadis 

Adapun yang ketiga, Uun menyarankan, menegur itu penting.

Tetapi harus dipahami, menegur boleh saja namun dengan catatan korban sudah merasa siap.

Pasalnya, bila yang keluar ekspresi marah yang berlebihan, justru membuat pelaku lebih senang dan bergairah.

Penyebab orang mengidap eksibisionis

Menurutnya, ada berbagai penyebab yang bisa membuat orang memiliki perilaku eksibisionis.

Misalnya, pertama faktor psikologis, dalam masa anak-anak atau di fase genitalnya tidak berkembang dengan sempurna.

"Dia biasanya akan menunjukan aku laki-laki dan aku kuat, itu salah satu penyebabnya," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Kedua, faktor biologis, yang mungkin bisa dipengaruhi oleh hormonal dan genetik.

Adapun, ketiga faktor lingkungannya mendukung dia melakukan hal seperti itu.

Uun menuturkan, dirinya pernah mewawancarai pelaku eksibisionis.

Diduga pria duduk di atas sepeda motor di kawasan Jalan Menoreh Raya, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang inilah yang menunjukkan alat vitalnya
Diduga pria duduk di atas sepeda motor di kawasan Jalan Menoreh Raya, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang inilah yang menunjukkan alat vitalnya (istimewa)

Baca: Pria Suka Pamer Alat Vital Kepada Wanita di Semarang, Dikira Begal Keluarkan Senjata, Ternyata?

Saat ditanya mengapa melakukan hal tersebut, pelaku menjawab karena ingin berfantasi.

"Artinya setiap pelaku bisa berbeda, bisa juga menunjukan dia laki-laki yang kurang dihargai di lingkungannya," terangnya.

Menurut Uun, perilaku eksibisionis merupakan satu diantara gangguan seksual yang paling sering dijumpai di sekitar masyarakat.

"Memang sangat banyak, hampir di semua daerah ada orang seperti ini," ungkap Uun.

Kendati demikian, pelaku tidak bisa langsung diberi label memiliki gangguan eksibisionis.

"Bila dia melakukan perilaku itu konsisten, minimal enam bulan, itu baru kita katakan eksibisionis," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas