Stress BIsa Memicu Penyakit Kulit, Ada Perbedaan Penanganan antara Dewasa dan Anak-Anak
Dermatitis atopik jika tidak segera ditangani akan menyebar ke seluruh kulit, gatal memerah dan timbul demam pada tubuh
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kondisi kulit yang memerah, kering dan kulit pecah merupakan tanda penyakit kulit atau eksim (dermatitis atopik).
Karenanya, penanganan yang tidak optimal dapat menyebabkan kondisi peradangan kulit, ini biasanya berlangsung lama hingga bertahun tahun lamanya.
Melalui live Instagram spesialis kulit dari Siloam Hospitals Yogyakarta, dr Ika Fatimah D, M.Sc, Sp.KK., menyatakan setiap pengidap eksim dapat merasakan gejala yang berbeda melalui tingkatan umur.
Pada balita, gejala berbentuk kulit bersisik, memerah dan berkerak diarea pipi, tangan kaki juga di areal kepala.
Baca: 5 Kondisi Kulit yang Dikaitkan sebagai Gejala Virus Corona
Adapun untuk orang dewasa, gejala gatal di areal leher, lutut maupun siku.
"Umumnya, sakit kulit balita dipengaruhi oleh dampak detergen kimia dari pakaian yang dikenakan. Sedangkan orang dewasa kerap dipengaruhi penurunan imun tubuh diakibatkan gaya hidup maupun stress," tutur dr. Ika Fatimah D, M.Sc, Sp.KK. di Yogyakarta.
Masih menurutnya, dermatitis atopik jika tidak segera ditangani akan menyebar ke seluruh kulit, gatal memerah dan timbul demam pada tubuh.
"Ya timbul demam dikarenakan kulit menjadi rusak akibat garukan. Solusinya adalah pengobatan termasuk mengatur pola mandi dengan air dingin atau bersuhu normal," kata Ika Fatimah.
Diakhir diskusi bertajuk "Bahaya dan Penanganan Eksim (Dermatitis) Pada Dewasa dan Anak", yang diadakan oleh Siloam Hospitals Yogyakarta, dokter spesialis kulit ini turut mengingatkan agar pengidap dapat melakukan konsultasi melalui layanan telekonsultasi AidoHealth yang telah disediakan pihak Siloam Hospitals Yogyakarta apabila.
Baca: Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Berjumlah 83.130, Berikut Sebarannya di 34 Provinsi
"Konsultasi guna mendapatkan periode pengobatan dermatitis bisa dilakukan dengan layanan online. Karena penyakit ini dapat berkorelasi dengan penyakit lainnya, misalnya diabetes melitus," kata Ika Fatimah.
"Konsultasi guna mendapatkan periode pengobatan dermatitis bisa dilakukan dengan layanan online. Karena penyakit ini dapat berkorelasi dengan penyakit
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kenali Gejala Dermatitis Atopik pada Kulit
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.