Penjual Masker yang Tewas Ditabrak Mobil di Jember Dapat Penghargaan, Pendidikan Anak Dijamin
Penjual masker yang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di depan Kantor PDAM Jember mendapat penghargaan
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Seorang penjual masker tewas setela ditabrak mobil yang dikendarai seseorang yang diduga ngantuk.
Kini almarhum mendapat pernghargaan dari Bupati Jember.
Bahkan biaya pendidikan sang anak pun sudah dijamin,
Penjual masker yang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di depan Kantor PDAM Jember, Selasa (28/7/2020) mendapat penghargaan dari Bupati Jember, Faida.
Bupati Jember Faida memberikan penghargaan kepada almarhum Ahmad Sholihin yang diserahkan kepada Muzayanah, istri almarhum Sholihin.
Penghargaan diberikan ketika Bupati Faida berkunjung ke rumah duka di Jalan Trunojoyo VI Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Rabu (29/7/2020) petang.
"Suami itu pejuang. Saya salut sama beliau yang dirumahkan, namun tidak berdiam diri, tetap mau berjuang dengan berjualan. Apa yang dijual yakni masker. Itu adalah bagian dari perjuangan melawan Covid-19. Pemerintah memberikan penghargaan karena berpartisipasi dalam perjuangan ini," ujar Faida.
Karenanya, kepada Muzayanah, Bupati Faida berpesan untuk tetap meneruskan perjuangan sang suami.
Dia meminta supaya tidak lelah, terutama menjaga dan mendidik dua orang anaknya. Sholihin yang meninggal setelah ditabrak mobil yang nyelonong karena pengemudinya mengantuk, meninggalkan dua orang anak.
Baca: Brad Binder Meminta Maaf usai Mengaku Jadi Biang Keladi Kecelakaan Pembalap Tim Satelit KTM
Baca: Turunkan Angka Kecelakaan, KNKT Jalin Kolaborasi dengan STTA
Anak sulungnya berusia sembilan tahun, dan anak keduanya berusia dua tahun. Faida menegaskan, Pemkab Jember akan menanggung biaya pendidikan kedua anak yatim tersebut.
"Pak Camat, tolong disiapkan data-datanya. Juga untuk ibu, ketrampilan apa yang ingin dimiliki, nanti bisa difasilitasi," imbuh Faida.
Bupati Faida juga berpesan kepada tetangga Sholihin untuk bergotong royong membantu keluarga tersebut.
Ahmad Sholihin (33), satu dari dua orang penjual masker yang tewas ditabrak mobil di depan PDAM Jember.
Mobil yang dikemudian Holis, warga Desa Karangbayat Kecamatan Sumberbaru itu, nyelonong sampai naik ke trotoar dan berhenti setelah menabrak mobil yang diparkir di halaman PDAM Jember. Mobil itu menabrak Sholihin, dan rekannya Mujianto Permadi.
Sholihin merupakan penjual masker yang belum lama berjualan. Sebelumnya, dia bekerja di sebuah hotel di kawasan Kota Jember.
Namun pandemi Covid-19 membuat dirinya dirumahkan. Pihak hotel berjanji akan memanggil dirinya lagi jika kondisi sudah memungkinkan.
Dia dirumahkan sejak sebelum bulan puasa lalu. Atas saran saudara, akhirnya dia berjualan masker. Dia memilih berjualan di tepi jalan di depan Kantor PDAM Jember. Lokasi berjualannya tidak jauh dari rumahnya. Masker yang dia jual merupakan buatan tetangga yang juga saudaranya.
Secara bergantian, dia menjaga lapak masker itu dengan sang istri.
"Kalau mas pulang salat, saya yang gantian jaga," ujar Mazayanah.
Saat peristiwa nahas itu terjadi, Sholihin sedang menjaga lapaknya. Ketika itu, rekannya sesama penjual masker, Mujianto sedang berkunjung ke lapak milik Sholihin.
Tidak dinyana, mobil yang dikemudikan Holis melaju tak terkendali karena pengemudinya mengantuk. Kecelakaan tidak terhindarkan. Sholihin dan Mujianto meninggal di lokasi kejadian.
Sholihin meninggalkan dua orang anak.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Penjual Masker Tewas Ditabrak Mobil Nyelonong dapat Penghargaan Bupati Jember, Jamin Pendidikan Anak"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.