Kelakuan Nyeleneh Pelaku Fetish Kain Jarik, Pernah Tepergok Warga Berbuat Asusila hingga Diarak
Aksi fetish kain jarik belakangan ini mengemuka di media sosial. Pelaku belakangan diketahui sebagai mahasiswa Universitas Airlangg
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Aksi fetish kain jarik belakangan ini mengemuka di media sosial. Pelakunya belakangan diketahui sebagai mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Inisialnya G.
Sejumlah rekan dan korban jetish kain jarik itu mengungkapkannya kepada wartawan surya.co.id, tentang kelakuan pelaku yang tak biasa.
G yang kini tercatat sebagai mahasiswa fakultas ilmu budaya (FIB) Unair, itu hanya sekali ketahuan melakukan perbuatan nyeleneh.
Baca: Geger Gilang Bungkus Pengidap Fetish Kain Jarik, Bisakah Penyakitnya Disembuhkan?
Adnan Guntur (20), Presiden BEM FIB Unair mengatakan, G pernah diarak warga karena kedapatan berbuat asusila di kamar kos.
Baca: Korban Fetish Gilang Capai Puluhan, Psikolog Sebut Nama Unair Jadi Kedok & Buat Orang Percaya
Baca: Universitas Airlangga Tanggapi Kasus Gilang yang Lakukan Fetish Kain Jarik: Akan Beri Sanksi Tegas
"Kejadian sekitar tahun 2018, dia pernah ke-gap (Ketahuan) sama warga. Akhirnya sama warga diarak dengan membentangkan tulisan saya tidak akan mengulangi lagi. Kayaknya kasusnya sama tali-menali," kata Adnan, Kamis (30/7/2020).
Kata Adnan, di lingkungan kampus, G dikenal sebagai seorang biseksual. Ia kerap mencari calon korban dengan mengincar mahasiswa baru.
Baca: Heboh Cerita Fetish Pria Dibungkus Kain Jarik, Ernest Prakasa Syok Pernah Foto Bareng Sang Predator
"Saya cerita dari latar belakang pelaku, dia memang benar mahasiswa sini bisa dibilang mahasiswa tua angkatan 2015. Dan track recordnya dari dulu seperti itu. Pas saya masih maba, angkatan saya mengeluhkan kalau didekati," ungkapnya.
"Teman-teman angkatannya tahu kok kalau dia memang gay. Sudah terkenal gitu," imbuhnya.
Untuk bisa berkomunikasi dengan calon korban, biasanya G melakukan pendekatan lewat media sosial.
"Kalau ada maba yang dianggap menarik diincar sama dia dicari Instagramnya ngajak folbek terus dm minta nomor Whatsapp," ujarnya.
Saat akan melakukan eksekusi, G selalu menggunakan modus yang sama, yaitu meminta calon korban membantunya untuk melakukan fetish jarik berkedok riset.
Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo juga membenarkan kalau ulah nyeleneh G bukan kali ini saja.
"Dulu pernah terjadi saat G jadi panitia maba, tapi tidak dilaporkan ke dekanat. Dan sekarang sudah viral di sosial media dan ada yang melapor makanya kami adakan sidang kode etik,"pungkasnya.
Karena ulahnya itu lah, akhirnya G tidak pernah dilibatkan saat kegiatan-kegiatan yang melibatkan mahasiswa baru.